Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tawuran Pelajar di Kebayoran Lama yang Tewaskan 1 Pelajar

Kompas.com - 06/09/2018, 19:48 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran antara kelompok pelajar yang menamakan diri mereka "gank sparatiz" dan "gank redlebbels" di Jalan R Soepeno, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, berawal dari kesepakatan kedua kelompok itu melalui pesan WhatsApp untuk melakukan aksi tawuran.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombespol Indra Jafar mengatakan, pelaku berinisial IA yang merupakan alumnus dari SMAN 32 Jakarta Selatan mengajak adik-adik kelasnya untuk tawuran. IA masih diburu polisi.

"Dia yang memulai berkomunikasi dengan para pelaku termasuk juga korban dia yang mengajak teman-teman yang lain yang saat ini menjadi para pelaku, diajak kemudian mereka menunggu lalu lewat WA mereka janjian bertemu di tempat itu," kata Indra di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (6/9/2018).

Baca juga: Sebelum Dikeroyok, Pelajar yang Tewas dalam Tawuran di Kebayoran Lama Ditabrak Vespa

Sebelum melakukan aksi tawuran, gank sparatiz berkumpul terlebih dahulu di lokasi yang disebut "gusdon" (gusuran donat).

"Gank sparatiz ini berkumpul dulu di lokasi yang disebut gusdon dekat SMPN 267 Ulujami, lalu mereka arak-arakan naik motor menuju tempat yang sudah ditentukan pakai tawuran, lalu terjadi lah tawuran itu," ujar Indra.

Setelah sampai di Jalan R Soepeno, Grogol Utara, Kebayoran Lama, kedua gank tersebut melakukan aksi tawuran.

Mereka menggunakan senjata seperti celurit, stik golf, dan botol yang berisi air keras.

Indra menyampaikan, pada saat tawuran, gank redlebbels melarikan diri dan dikejar oleh gank sparatiz.

Namun nahas, satu pelajar berinisial AH dari gank redlebbels yang terjatuh dari motor dan tertinggal rombongan.

AH pun ditabrak oleh pengendara motor vespa yang merupakan anggota gank sparatiz, lalu AH dikeroyok hingga tewas di tempat.

"Korban mencoba melarikan diri tapi terjatuh dari motor dan tertinggal rombongan, setelah itu korban dikejar kelompok tersangka dengan ditabrak sepeda motor vespa lalu dikerumuni dan korban dibacok menggunakan senjata tajam, diinjak, dipukul bagian tubuhnya hingga tewas di lokasi," ucap Indra.

Para pelaku yang menewaskan AH pun kabur setelah AH tergeletak di jalan.

Terkait kasus ini, polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan mengamankan 29 orang anggota gank sparatiz yang terlibat tawuran.

Setelah melakukan pemeriksaan secara mendalam, polisi menyimpulkan hanya 10 orang yang diduga mengeroyok AH hingga tewas.

Baca juga: Atasi Tawuran, Pemprov DKI Akan Terbitkan Pergub

Kesepuluh pelaku tersebut ialah F (19), RP (17), MR (16), SBR (16), ES (16), ASD (16), MFH (16), MR (17), DA (16), GM (16). Mereka ditangkap di rumah masing-masing dan di SMAN 32 Jaksel.

Adapun barang bukti yang diamankan pihak kepolisian adalah tiga celurit, satu sepeda motor, dan satu pakaian warna hitam.

Atas perbuatannya, kesepuluh pelaku dijerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman selama-lamanya 5 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com