Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Keluar-Masuk Satu Pintu Polda Metro Dinilai Menambah Kemacetan Gatot Subroto

Kompas.com - 06/09/2018, 22:53 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akses masuk dan keluar kendaraan dan pejalan kaki menuju Mapolda Metro Jaya kini dipusatkan pada satu pintu yang di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Kepala Primer Koperasi Polisi (Primkoppol) Mitra Maju Jaya Ratnawati menyebutkan, sistem keluar-masuk satu pintu menambah kemacetan di ruas Jalan Gatot Subroto.

Ratnawati bersama tim Primkoppol merupakan badan yang mengelola area parkir di Mapolda Metro Jaya. Menurut Ratnawati, Primkoppol merupakan salah satu pihak yang turut mengamati dampak lalu lintas akibat pemusatan akses masuk dan keluar Mapolda Metro Jaya.

"Dulu kan pintu yang di samping SCBD itu dijadikan akses masuk. Sedangkan pintu yang dekat Gatot Subroto itu akses keluar. Jadi sebelum menumpuk di Jalan Gatot Subroto, kendaraan yang akan masuk ke Mapolda Metro Jaya sudah dibelokkan ke akses masuk SCBD," ujar Ratna, Kamis (6/9/2018).

Baca juga: Mobil Polisi Parkir di Depan Gedung Samsat Jaksel, Area Parkir Warga Jadi Menyempit

Menurut dia, hal itu berbeda dengan kondisi saat ini. Dengan pintu masuk yang dipusatkan di satu titik, hampir setengah badan jalan harus ditutup untuk antre kendaraan yang hendak masuk ke Mapolda Metro Jaya.

"Antrean menjadi cukup panjang karena sebelum memasuki mapolda perlu dilakukan serangkaian pengecekan petugas," ujar dia.

Tak hanya berdampak pada kemacetan, pemusatan akses keluar-masuk Polda Metro Jaya itu juga membuat pendapatan Primkoppol dari tarif parkir menurun.

Pasalnya, lanjut Ratna, saat kondisi lalu lintas Jalan Gatot Subroto terlampau padat, petugas akan mengizinkan para pengendara memasuki Polda Metro Jaya tanpa sempat melalui pencatatan karcis.

"Kan memang karcis kami belum otomatis, masih semi manual. Jadi banyak kendaraan yang lolos tanpa pakai karcis. Kalau keluar kan jadi tidak bayar," kata dia.

Namun, Ratna menyadari bahwa tujuan pemusatan akses keluar-masuk Polda Metro tersebut adalah untuk alasan keamanan. Ia menyatakan akan tetap mendukung langkah-langkah pengamanan Polda Metro Jaya.

"Kami diajak berdiskusi soal ini dan kami akan mendukung. Kan pemusatan ini pasca rentetan teror kemarin. Yang penting aman," kata dia.

Baca juga: Batalnya Rencana Ahok Bangun Gedung Parkir Polda Metro Jaya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com