Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Prostitusi, Gubernur DKI Sebut Akan Foto dan Umumkan "Tamu" di Kalibata City

Kompas.com - 16/09/2018, 19:54 WIB
Sherly Puspita,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melalui akun instagram pribadinya @aniesbaswedan, Gubernur DKI Jakarta mengunggah agenda kunjungannya ke Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Minggu (16/9/2018).

Ia menyambangi apartemen yang kerap menjadi sorotan publik karena maraknya praktik prostitusi tersebut dengan Walikota Jakarta Selatan Marullah Matali.

Dalam kunjungannya ini, Anies bertemu dengan pengelola apartemen untuk membicarakan dan mencari jalan keluar terkait isu prostitusi tersebut.

Baca juga: Mengapa Praktik Prostitusi Tumbuh Subur di Apartemen Kalibata City?

Anies membagikan sejumlah foto kunjungam dilengkapi dengan keterangan hasil kunjungan tersebut.

Salah satu poin yang disampaikan Anies adalah rencananya mendokumentasikan dan mempublikasikan tamu atau pelanggan prostitusi kepada masyarakat luas sebagai upaya pencegahan prostitusi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Bersama Walikota Jakarta Selatan, Pak Marullah, berboncengan motor menuju Kawasan Apartemen Kalibata City untuk inspeksi terkait dengan sorotan publik terhadap dugaan praktik prostitusi di tempat tersebut. Bertemu dengan penghuni, pengelola dan unsur RT/RW di lingkungan tersebut. Hadir juga jajaran Pemprov dari Walikota, Camat dan Lurah. . Pengelola Kalibata City harus bertanggung jawab mengembalikan kawasan ini dari tempat yang ditengarai dan dicitrakan melakukan pembiaran terhadap praktik prostitusi, menjadi kawasan yang bersih dan terhormat lagi. . Pemprov DKI memperhatikan masalah ini dengan serius dan menginstruksikan kepada seluruh pengelola hunian vertikal di Jakarta agar tak membiarkan praktik perdagangan manusia dan prostitusi terjadi di lingkungannya. Saya sampaikan, pengelola hunian vertikal jangan sampai berseberangan dengan pemerintah dalam hal ini, tapi harus berada di sisi yang sama. Tugas Pemprov mendisiplinkan pengelola yang tidak sejalan. . Ingat, kita harus bantu lepaskan mereka yang terjerat oleh lingkar perdagangan manusia dan prostitusi. Kita hargai dan hormati setiap perempuan sebagaimana kita hormati Ibu kandung kita sendiri. . Khusus Kalibata City, sudah disiapkan langkah untuk penghentian dan pencegahan dengan melibatkan penghuni. Penghunilah yang paling tahu jurus pencegahan yg paling jitu di lingkungannya, dan pengelola harus melaksanakannya. . Salah satu prinsip pencegahan: wajah dan nama “tamu” akan difoto-dicatat dan tentu saja bisa diumumkan pada publik.

A post shared by Anies Baswedan (@aniesbaswedan) on Sep 16, 2018 at 1:52am PDT

Berikut isi keterangan lengkap dalam unggahan Anies:

"Bersama Wali Kota Jakarta Selatan, Pak Marullah, berboncengan motor menuju Kawasan Apartemen Kalibata City untuk inspeksi terkait dengan sorotan publik terhadap dugaan praktik prostotusi di tempat tersebut. Bertemu dengan penghuni, pengelola, dan unsur RT/RW di lingkungan tersebut. Hadir juga jajaran Pemprov dari Walikota, Camat, dan Lurah.

Pengelola Kalibata City harus bertanggung jawab mengembalikan kawasan ini dari tempat yang ditengarai dan dicitrakan melakukan pembiaran terhadap praktik prostitusi, menjadibkawasan yang bersih dan terhormat lagi.

Pemprov DKI memperhatikan masalah ini dengan serius dan menginstruksikan kepada seluruh pengelola hunian vertikal di Jakarta agar tak membiarkan praktik perdagangan manusia dan prostitusi terjadi di lingkungannya. Saya sampaikan pengelola hunian vertikal jangan sampai berseberangan dengan pemerintah dalam hal ini, tapi harus berada di sisi yang sama tugas Pemprov mendisiplinkan pengelola yang tidak sejalan.

Ingat kita harus bantu lepaskan mereka yang terjerat oleh lingkar perdagangan manusia dan prostitusi. Kita hargai dan hormati setiap perempuan sebagaimana kita hormati ibu kandung kita sendiri.

Khusus Kalibata City sudah disiapkan langkah untuk penghentian dan pencegahan dengan melibatkan penghuni. Penghuni lah yang paling tahu jurus pencegahan yang paling jitu di lingkungannya dan pengelola harus melaksanakannya.

Salah satu prinsip pencegahan: wajah dan nama "tamu" akan difoto-dicatat dan tentu saja bisa diumumkan pada publik."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com