Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Jatibaru Diminta Tak Berjualan Mulai Kamis Esok hingga 15 Oktober

Kompas.com - 19/09/2018, 20:14 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat Bangun Richard meminta para pedagang Jalan Jatibaru Raya di zona C dan D proyek pembangunan skybridge Tanah Abang tidak berjualan pada Kamis (20/9/2018) hingga 15 Oktober.

Hal itu disampaikan Bangun saat menyosialisasikan proyek pembangunan skybridge Tanah Abang, di Tanah Abang, Rabu (19/9/2018).

Bangun mengatakan, rencana pembangunan skybridge telah diubah.

Baca juga: Diresmikan Oktober, Progres Pembangunan Skybridge Tanah Abang 25 Persen

Sebelumnya dimulai secara berurutan dari zona A, B, C, dan D, kini pembangunan dimulai dari zona D menuju zona C.

Bangun mengatakan, perubahan rencana itu dilakukan agar skybridge bisa selesai sesuai target yaitu 15 Oktober.

"Jadi ada metode baru yang mempercepat pembangunan. Kami dari KUMKMP memohon kerja sama bapak ibu untuk dapat membantu kami. Karena akan masuk material di belakang bapak ibu, jadi dimohonkan bantuannya agar cepat selesai," ujar Bangun, Rabu.

Baca juga: Demi Percepat Proyek Skybridge, Sebagian PKL Tanah Abang Diminta Tak Berdagang

Adapun pembangunan skybridge dibagi ke dalam empat zona, zona A hingga D.

Di awal perencanaannya, pembangunan skybridge dimulai dari zona A dan berurutan ke zona B.

Saat ini pembangunan telah masuk zona B.

Baca juga: Progres Pembangunan Skybridge Tanah Abang

Pemprov DKI meminta para pedagang di Jalan Jatibaru Raya yang berada di zona C dan D proyek pembangunan skybridge Tanah Abang untuk tidak lagi berjualan mulai Rabu (20/9/2018) hingga 15 Oktober, Selasa (19/9/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Pemprov DKI meminta para pedagang di Jalan Jatibaru Raya yang berada di zona C dan D proyek pembangunan skybridge Tanah Abang untuk tidak lagi berjualan mulai Rabu (20/9/2018) hingga 15 Oktober, Selasa (19/9/2018).
Salah satu pedagang, Sylvi mempertanyakan apakah Pemprov DKI akan memberikan lokasi relokasi sementara agar mereka dapat berjualan.

Sylvi juga mempertanyakan informasi yang disampaikan Pemprov DKI dilakukan dadakan.

"Ada solusi enggak, Pak?" tanya Sylvi.

Baca juga: Agar Selesai Tepat Waktu, Skybridge Tanah Abang Dikerjakan dari Zona Terakhir

Bangun mengatakan, Pemprov DKI tidak akan memberikan lokasi relokasi karena tidak memiliki lahan relokasi.

Bangun meminta para pedagang memakluminya.

"Kan ini lahan di Tanah Abang tidak ada lagi. Makanya kami mohon dibantu ya," ujar Bangun.

Baca juga: Rangka Baja Skybridge Tanah Abang Mulai Dipasang

Setelah 20 menit berdiskusi, para pedagang membubarkan diri setelah sebelumnya Bangun meyakinkan bahwa tidak ada lagi pertanyaan yang diajukan pedagang.

"Tidak ada pertanyaan lagi ya," ujar Bangun.

Pembangunan skybridge Tanah Abang ditargetkan selesai pada 15 Oktober. Pembangunan skybridge yang dikerjakan PT Amarta Karya itu membutuhkan biaya Rp 35 miliar, yang diambil dari anggaran PD Sarana Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com