Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelas Pasangan Mesum Digerebek Satpol PP di Depok

Kompas.com - 30/09/2018, 06:28 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebelas pasangan mesum digerebek petugas Satuan Polisi Pamong Praja, Depok, Jawa Barat, Sabtu (29/8/2018) dini hari.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Depok Yayan menyampaikan, tujuh pasangan gelap ditemukan di salah satu tempat penginapan di Sukmajaya dan empat pasangan gelap digerebek di indekos kawasan Kelapa Dua, Depok.

“Di kosan Kelapa Dua ini kami menemukan empat laki-laki main ke indekos khusus putri dan tujuh pasangan laki-laki dan perempuan ditemukan di penginapan kawasan Sukmajaya alamat KTP-nya tidak satu alamat,” ucap Yayan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Mesum di Siang Hari, Tiga Pasangan di Luar Nikah Diamankan

Yayan bercerita, saat diperiksa, pemilik indekos marah-marah karena mengetahui bahwa ada laki-laki yang masuk kamar indekos khusus putri tersebut.

“Pemilik kos di Kelapa Dua ini langsung menampar penghuninya dan mengusir mereka yang ketahuan bersama laki-laki di dalam kamar kos,” ucap Yayan.

Operasi bersinar ini dilakukan petugas gabungan Satpol PP Depok, BNN Depok, TNI, Polri, dan Imigrasi berdasarkan laporan masyarakat yang mengeluhkan maraknya praktik asusila di sejumlah indekos kawasan itu.

Dalam razia itu, petugas Satpol PP Depok mendapati beberapa indekos kerap dijadikan tempat mesum.

Kerap ditemukan pasangan muda yang tidur sekamar. Kebanyakan dari mereka berstatus mahasiswa.

Ada juga pasangan bukan suami istri tepergok petugas sedang berdua-duaan di dalam kamar gelap.

Baca juga: Kepergok Berbuat Mesum di Kamar Mandi, 2 Perawat Rumah Sakit Dipecat

Sebelas pasangan ini kemudian didata petugas Satpol PP Depok dan langsung dites urine.

Yayan mengatakan, pihaknya masih menyita kartu identitas dan hasil tes urine milik sebelas pasangan gelap untuk menulusuri lebih lanjut kasus ini.

“Kami meminta mereka ke kantor untuk di BAP agar kita lihat hasil tes urinenya. Untuk lakukan pemeriksaan lebih lanjut kami juga minta mereka membawa kartu keluarga dan orangtua mereka masing-masing,” ucap Yayan.

Yayan menegaskan, pihaknya akan terus menggencarkan razia kamar kos-kosan yang penghuninya diduga kerap melakukan perbuatan asusila.

“Petugas banyak mendapatkan laporan warga, banyak tempat kos-kosan di Kelapa Dua dan Cimanggis yang kerap dijadikan ajang tempat mesum oleh para penghuninya. Dan kita akan terus gencarakan razia untuk meminimalisir perbuatan asusila di Depok,” ujar Yayan.

Yayan meminta kepada para pemilik atau pengelola indekos agar mengontrol para penghuninya lebih ketat sehingga mereka tidak menanfaatkan kamar kos untuk berbuat asusila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com