Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggak Pajak, Sumur Bor dan Pompa Air Pul Blue Bird Halim Disegel

Kompas.com - 02/10/2018, 14:11 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, menyegel pompa air tanah dan sumur bor di kantor pul milik PT Blue Bird di Halim Perdana Kusuma, Selasa (2/9/2018).

Penyegelan itu  dilakukan lantaran pul PT Blue Bird Halim Perdana Kusuma memiliki tunggakan pajak sebesar Rp 261.100.530 selama 5 tahun, dari tahun 2013 hingga 2018.

Selain nilai tersebut, pemerintah daerah berpotensi dirugikan sebesar Rp 879.642.400 karena adanya 1 sumur pantek yang tidak memiliki izin dengan pemakaian air 52.809 meter kubik.

Satu sumur pantek lainnya belum terdeteksi tunggakannya lantaran tidak memiliki meteran air.

"Untuk penyegelan di sini tiga sumur. Dua tidak berizin, satu sebelumnya berizin tapi tidak diperpanjang atau izinnya sudah mati. Sumur ilegal 5 tahun itu tanpa izin. Baru ketahuan saat sidak kemarin, 28 Agustus," kata Koordinator Pengawas Bidang Air Tanah Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Edi Ramlan kepada wartawan di lokasi.

Baca juga: Ratusan Ribu Kendaraan Roda Dua di Jakarta Timur Masih Menunggak Pajak

Sebelum melakukan penyegelan, UPPRD Makasar sudah sering memberikan surat peringatan tetapi pihak Blue Bird tidak memenuhi panggilan.

"Surat peringatan yang pertama kami sudah berlalu tanggal 28 bulan Agustus sekarang sudah 1 bulan lebih sehingga kami balik ke sini untuk penyegelan," kata dia.

Sementara itu Kepala Suku Bagian TU Penerimaan Pajak Daerah Makasar Supriyanto mengatakan, setelah dilakukan penyegelan, pihak Blue Bird tetap harus melunasi tunggakan pajaknya.

Untuk penggunaan sumur bor yang disegel, Blue Bird harus kembali mengurus izin ke Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

"Kalau perizinan di PTSP, kalau pajak ya harus tetap dibayar. Ini 200 juta satu sumur, kalo yang kedua kami belum tahu karena temuannya baru-baru ini dan tidak ada meteran," kata Supriyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com