Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pindah ke Selter, Penarik Becak Mengaku Pendapatannya Turun

Kompas.com - 08/10/2018, 15:30 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para penarik becak di kawasan Teluk Gong, Pejagalan, Jakarta Utara, mengeluhkan berkurangnya penghasilan setelah tiga selter berdiri di sekitar Pasar Teluk Gong, tempat mereka beroperasi.

Sejumlah penarik becak yang ditemui pada Senin (8/10/2018) mengatakan, penghasilan mereka berkurang karena harus mangkal di selter dan tidak bisa berkeliling mencari penumpang.

"Istilahnya biasanya di depan, sekarang di belakang kan mengurangi penumpang. Orang yang mau naik becak malah naik di depan sana," kata Sohibi, penarik becak yang mangkal di selter Jalan K, dekat Pasar Teluk Gong, Senin.

Baca juga: Serikat Becak Jakarta Tak Ingin Legalitas Bergantung pada Izin Gubernur

Selter tersebut berada 150 meter ke arah belakang pasar dan posisinya agak tersembunyi dari keramaian. Sementara itu, orang lebih banyak berlalu lalang di bagian depan pasar.

Sohibi menuturkan, setelah pindah ke selter jumlah penumpangnya turun.

Apabila sebelumnya bisa mendapatkan 20 penumpang, kini ia hanya memperoleh 10 orang penumpang setiap harinya.

Baca juga: Setelah Becak Pindah ke Selter, Kemacetan Pun Berkurang

"Jelas berpengaruhlah enggak kayak dulu yang biasanya sehari Rp 50.000, istilahnya sekarang dapatnya berapa. Itu setelah dipindah malah menurun," ujar Sohibi.

Oleh karena itu, Abdul, penarik becak lain berharap seluruh tukang becak dapat mangkal di selter yang telah tersedia.

Ia mengatakan, masih ada penarik becak yang tidak mangkal di selter. Padahal, mereka telah terdaftar dan berhak mangkal di selter.

Baca juga: Menengok Selter Becak Buatan Pemprov DKI di Teluk Gong...

"Penginnya semua ngumpul di sini, masa di sana bebas, tetapi di sini diatur di selter. Makanya supaya adil jadi enggak ada kecemburuan, semua bagusnya ngumpul di sini," kata Abdul.

Usman, penarik becak lain yang juga merasa pendapatannya menurun mencoba mencari sisi positif dari adanya selter tersebut.

Menurut dia, keberadaan selter membuatnya aman dari kejaran petugas. Meskipun pendapatannya menurun setelah mangkal di selter.

Baca juga: DKI Hanya Fasilitasi Pangkalan dan Stiker Pendataan bagi Tukang Becak

"Enak mah enak, aman gitu enggak ada kejar-kejaran seperti dulu, enggak ada garukan. Sekarang mah tenang saja, dapat sedikit-sedikit yang penting aman," katanya.

Terdapat tiga titik selter di kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara. Titik-titik itu berada di Jalan K, Jalan B, dan Jalan Fajar di sekitar Pasar Teluk Gong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com