Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pembunuhan Pelajar SMP di Depok

Kompas.com - 09/10/2018, 14:15 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Depok Kombes Didik Sugiarto mengatakan, pembunuhan seorang pelajar SMP berinisial AA di Kali Ciputat, Sawangan, Depok, Sabtu (6/10/2018) lalu, dilakukan seorang pria berinsial AR. 

AR yang bekerja sebagai tukang parkir di salah satu minimarket di Sawangan itu ternyatala telah merencanakan pembunuhan itu untuk merampas ponsel milik AA.

"Pelaku sudah menyiapkan diri, alat pisau untuk melakukan pembunuhan terhadap anak ini," ujar Didik di Mapolres Depok, Selasa (9/10/2018).

Sabtu, pukul 10.30 WIB, AR melihat AA berjalan kaki sambil memainkan ponsel miliknya. Saat itu AA baru pulang sekolah. AR lalu mendekati AA dan mengajaknya untuk pergi ke sekitar Kali Ciputat untuk melihat warga memancing belut.

Baca juga: Pelajar di Depok Dibunuh demi Diambil Ponselnya

AR dan AA sudah saling kenal. Rumah AR dan AA juga berdekatan. Karena tidak ada rasa curiga, AA mengikuti AR menuju kali.

Dalam perjalanan, keduanya melewati rumah AR. Pria itu kemudian meminta AA menunggu sebentar karena ada barang yang hendak diambilnya di dalam rumah. Saat masuk ke rumah, AR mengambil sebilah pisau dan topi.

Setelah sampai di pinggir kali, AR mendekap AA dan menusuk tubuh AA sekali. AR kemudian memaksa AA menyerahkan ponselnya. Namun, AA melawan dan berusahha melepaskan diri.

Saat itu ponsel yang dipegang AA dirampas AR. Ia kemudian kembali menusuk tubuh AA hingga ke bagian leher.

Saat melihat AA  tersungkur, AR mendorong tubuh AA ke pinggir kali. Diduga saat didorong itu, kepala AA membentur benda keras hingga mengakibatkan luka.

AR kemudian meninggalkan AA yang sudah tidak sadarkan diri.

Baca juga: Terduga Pelaku Pembunuhan Pelajar SMP di Depok Ditangkap di Jaksel

Untuk menghilangkan jejak, AR membuang pisau ke sebuah empang yang berjarak 10 meter dari lokasi kejadian.  Dari situ, AR pulang ke rumahnya.

Pada Sabtu malam, AR kabur ke Cipete, Jakarta Selatan, ke rumah saudaranya. Polisi kemudian menangkap AR di rumah tersebut.

"Kami amankan Minggu malam di Jakarta Selatan," kata  Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com