Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pelaporan Guru SMAN 87 yang Diduga Doktrin Anti-Jokowi

Kompas.com - 11/10/2018, 09:26 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang guru SMAN 87 Jakarta berinisial N dilaporkan mendoktrin anti-Jokowi saat pelajaran agama di masjid.

Kepala SMAN 87 Jakarta Patra Patiah mengatakan, laporan itu bermula dari pesan singkat misterius, Kamis (4/10/2018).

Pesan itu berisi tuduhan guru N mengumpulkan anaknya dan siswa lain di masjid. Mereka kemudian diputarkan video gempa di Palu, Sulawesi Tengah. N dituduh menyebut banyak korban yang bergelimpangan akibat Jokowi.

"SMS pertama cukup panjang yang intinya adalah pengaduan bahwa ada salah satu dari guru kami yang dalam proses pembelajaran menyimpang," kata Patra ditemui di SMAN 87 Jakarta, Jakarta Selatan, Rabu (10/10/2018).

Baca juga: Kemendikbud Turunkan Tim Usut Guru SMAN 87 yang Diduga Beri Doktrin Anti-Jokowi

Patra mengatakan tak langsung membalas SMS itu lantaran ia membutuhkan waktu untuk menyelidikinya.

Kemudian SMS kedua dan ketiga dari nomor yang sama masuk menyampaikan hal yang sama.

Setelah memahami maksud SMS itu, Patra pun membalasnya dengan mengucapkan terima kasih atas informasi itu dan berjanji akan membina guru N.

"Pada Sabtu saya ada kegiatan di Cirebon (tea walk bersama Korpri DKI), Minggu bersama keluarga. Saya sudah berkoordinasi dengan para wakil bahwa hari Senin saya akan menuntaskan masalah pengaduan ini," ujar Patra.

Namun, pada Senin (8/10/2018), Patra yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMAN 90 Jakarta harus memimpin upacara di SMAN 90.

Baca juga: Penjelasan Pihak SMAN 87 soal Guru yang Dilaporkan Beri Doktrin Anti-Jokowi

Setelah itu, ia kembali ke SMAN 87 dan membentuk tim yang beranggotakan para wakilnya.

"Saya langsung bikin tim-tim investigasi, tolong selidiki pengaduannya, ambil sampel yang diajar guru yang bersangkutan. Saya tidak mau jadi fitnah, saya mau data-data pendukung," kata Patra.

Menurut Patra, keterangan dari beberapa siswa membenarkan dugaan awal.

Guru N disebut kerap berpolitik. Namun, siswa tidak menegaskan apakah arah politiknya anti-Jokowi seperti yang dituduhkan.

Usai mengantongi sejumlah keterangan, pada pukul 10.00, Patra memanggil N ke ruangannya disaksikan wakilnya dan kepala tata usaha.

Kepala Sekolah SMAN 87 Jakarta Patra Patiah, Rabu (10/10/2018).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Kepala Sekolah SMAN 87 Jakarta Patra Patiah, Rabu (10/10/2018).
Kepada Patra, N menyangkal bersikap anti-Jokowi.

Ia mengaku memang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di masjid dan memutarkan video gempa di Palu.

Namun, pelajaran itu terkait jenazah. N meminta maaf jika ada ucapannya yang keliru dan dianggap salah oleh murid-muridnya.

"Dia bilang, 'Saya bersifat netral, Bu, saya mengajar sesuai pembelajaran'. Tapi tetap saja yang namanya ada asap pasti ada api, saya bilang," kata Patra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com