Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penarik Becak Pekojan Bayar Rp 16.000 untuk BPJS Ketenagakerjaan

Kompas.com - 12/10/2018, 11:00 WIB
Rima Wahyuningrum,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para penarik becak wilayah Pekojan, Tambora, Jakarta Barat yang sudah mendaftar BPJS Ketenagakerjaan dikenakan biaya Rp 16.000 per bulan. Mereka yang telah mendaftar sebanyak 16 orang di Kelurahan Pekojan pada Kamis (12/10/2018).

"Per harinya mereka bayar Rp 1.000 ke Sebaja (Serikat Becak Jakarta), untuk pembayaran BPJS-nya dipotong Rp 16.000 per bulan. Sisanya untuk tabungan mereka di (Sebaja) sana," kata Lurah Pekojan Tri Prasetyo Utomo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/10/20118).

Tri mengatakan, dalam satu hari, penarik becak membayar Rp 1.000 ke Sebaja dan dalam satu bulan diperkirakan terkumpul Rp 30.000. Sebanyak Rp 16.000 untuk BPJS Ketenagakerjaan dan Rp 14.000 sisanya sebagai tabungan para penarik becak yang dikelola Sebaja.

Baca juga: Bermodalkan KTP, Penarik Becak di Jakbar Daftar BPJS Ketenagakerjaan

"Berdasarkan pengakuan mereka, penghasilan kisaran Rp 50.000 ke atas atau kurang dari Rp 100.000 per harinya. Jadi kalau Rp 1.000 per hari bisalah," kata Tri.

Dalam BPJS Ketenagakerjaan penarik becak masuk dalam kategori bukan penerima upah. Adapun jaminan yang didapat adalah jaminan kematian, kecelakaan kerja dan hari tua.

Baca juga: Saat Tukang Becak Diupayakan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan...

"Kalau meninggal dunia bisa Rp 24 juta klaimnya, kalau meninggal dunia lagi kerja Rp 100 juta. Kalau sakit berapapun ditanggung berapapun semunya. Mendengar begitu mereka senang," katanya.

Hingga saat ini, sebanyak 16 dari 32 orang penarik becak Pekojan telah mendaftar BPJS Ketenagakerjaan. Sisanya tidak memenuhi syarat lantaran tidak memiliki KTP DKI Jakarta dan berusia lebih dari 60 tahun.

Baca juga: Becak Masih Beroperasi, Anggota DPRD DKI Bilang Pemprov DKI Tak Tegas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com