Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pengemudi Transportasi "Online" di Bekasi Enggan Mangkal di Pangkalan

Kompas.com - 14/10/2018, 14:21 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Keberadaan transportasi online jenis mobil atau motor yang kerap mangkal sembarangan di area Stasiun Bekasi, Jalan Ir Juanda, Kota Bekasi, Jawa Barat, menyebabkan kepadatan lalu lintas.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para pengemudi transportasi online khususnya motor memarkirkan kendaraannya di badan trotoar Jalan Ir Juanda dan Jalan Perjuangan.

Hal itu membuat arus lalu lintas semakin tersendat dan menyulitkan para pejalan kali berjalan di trotoar.

Baca juga: Berebut Order Makanan, Dua Pengemudi Ojek Online Adu Jotos

Padahal, Dinas Perhubungan Kota Bekasi sudah menyediakan pangkalan khusus untuk menunggu penumpang atau sebagai titik antar jemput penumpang.

Untuk di Stasiun Bekasi saja, terdapat lima titik pangkalan yang disediakan Dishub.

Titik tersebut berada di Jalan Baru Kemakmuran, pangkalan eks pool batubara di Jalan Ir H Juanda, belakang pos polisi di Jalan Ir H Juanda, pangkalan Jalan Diklat Kereta Api di Jalan Perjuangan, dan depan Gedung Korpri di Jalan Veteran.

Baca juga: Dibegal Penumpang, Pengemudi Ojek Online Luka 10 Tusukan

Namun, pangkalan-pangkalan tersebut terpantau sepi dari para pengemudi transportasi online.

Kompas.com mencoba menanyakan penyebab pengemudi transportasi online enggan menunggu penumpang di pangkalan. 

Ary, salah seorang pengemudi ojek online mengatakan, calon penumpang kerap membatalkan orderan ketika jarak jemputnya jauh. 

Baca juga: Demo Selesai, Massa Pengemudi Ojek Online Membubarkan Diri

"Penumpang tuh suka batalin tiba-tiba, Mas, karena males jalannya jauh begitu kalau ke pangkalan. Mereka maunya cepat langsung ketemuan di jalan gitu," kata Ary di Jalan Perjuangan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (14/10/2018).

Selain itu, lanjut dia, para penumpang masih banyak yang belum tahu lokasi pangkalan tranportasi online yang tersedia.

"Saya juga suka tanya sama customer, mereka masih ada yang belum tahu lokasinya (pangkalan transportasi online). Kami sadar sih ini buat macet dan jadi berantakan, tetapi ya gimana, kalau tidak begini, penumpang kami sepi," ujar Ary.

Baca juga: Demo di Depan Istana, Pengemudi Ojek Online Tuntut Tarif Layak

Agus, pengemudi ojek online lainnya mengatakan, pangkalan yang disediakan Dishub minim fasilitas yang membuat nyaman para pengemudi.

Menurut dia, seharusnya Dishub menyediakan fasilitas penunjang yang bisa membuat para pengemudi betah menunggu di pangkalan.

"Pangkalannya itu sempit-sempit, sudah begitu tidak teduh, panas, tidak ada warung, tidak ada casan (pengisi daya baterai ponsel). Harusnya ada UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dikasih di situ, biar kami betah, bisa beli kopi," ujar Agus.

Baca juga: Selasa, Ribuan Pengemudi Ojek Online Akan Geruduk Istana

Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Bekasi Fatikhun mengatakan, pengguna transportasi online harus mengetahui lokasi pangkalan transportasi online agar pengemudi tidak perlu mendatangi penumpangnya.

"Ini masyarakat juga harus tahu pangkalannya di mana, tidak perlu menyeberang ke jalan, kan jadinya mereka (pengemudi transportasi online) mau tidak mau samperin penumpangnya. Jadi semarawut lagi kan" ujar Fatikhun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com