DEPOK, KOMPAS.com - Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Ernawati mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan air terkait ratusan murid di SD Islam Terpadu Pondok Duta yang mengalami diare.
Sebelumnnya, ratusan siswa sekolah tersebut diduga terinfeksi bakteri Escherichia coli (E-coli) setelah menggunakan air di lingkungan sekolah tersebut untuk wudu dan mandi cuci kakus (MCK).
“Kami masih menganalisa kasus ini sambil menunggu hasil sampling air dan makanan yang sudah dikirim ke laboratorium IPB Bogor yang keluar baru dua minggu lagi,” ucap Erna, saat dikonfirmasi, Rabu (17/10/2018).
Baca juga: Para Pelajar Sekolah di Depok Diduga Terinfeksi Bakteri E-coli
Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menerima laporan dari Puskesmas Tugu sejak Kamis 11 Oktober 2018, lalu terkait banyaknya pasiennya yang terkena diare.
“Setelah dapat laporan tersebut tim gerak cepat kami langsung investigasi ke pihak sekolah, ke rumah sakit dan kunjungan ke rumah-rumah para siswa-siswa SDIT Pondok Duta yang terkena diare,” ucap Erna
Sumber air yang dicurigai sebagai penyebab diare tersebut pun telah ditutup dan tidak dipergunakan kembali.
“Sudah ditutup keran-keran air yang berbau tinja tersebut dan dilarang dipergunakan kembali,” jelas Erna.
Baca juga: Belasan Anak SD Keracunan Permen, Polisi Turun Tangan
“Kami juga sudah ke sana melakukan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat dan cuci tangan pakai sabun, pengolahan makanan dan sanitasi lingkungan,” ucap Erna.
Sementara, data tim dari Dinkes Depok, ada penambahan kasus diare di awal sampai pertengahan Oktober 2018.
"Total jumlah kasus 137. Semua kasus sudah ditangani fasilitas kesehatan baik swasta dan pemkot, seperti sudah dilakukan koordinasi penyuluhan dan identifikasi faktor penyebab," ucap Erna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.