Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tiba-tiba Ada 'Backhoe' Warna Kuning dan Satpol PP Langsung Rubuhin PAUD..."

Kompas.com - 18/10/2018, 20:48 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tunas Bina di Jalan Cengkeh Raya, RT 008 RW 007, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat tak berbentuk lagi pada Kamis (18/10/2018) pukul 17.35 WIB.

Tempat belajar anak tersebut digusur Pemprov DKI Jakarta pada Rabu (17/10/2018) pukul 09.00 WIB.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, kondisi PAUD saat ini kontras dengan Lokasi Binaan (Lokbin) Taman Kota Intan.

Hanya tersisa material beton dan kayu-kayu dari bangunan berukuran 15x3 meter persegi tersebut.

Reruntuhan bangunan PAUD itu tampak dikumpulkan pada sudut yang sebelumnya digunakan sebagai toilet. Ada pula pohon besar yang tumbang di atas reruntuhan tersebut.

Baca juga: Gerindra DKI: Anak-anak Sedang Belajar, Tiba-tiba PAUD Mereka Digusur Pemerintah...

Atap bangunan hanya tersisa separuh bagian. Pintu, jendela, dan kusen pun tak bersisa.

"Enggak ada tanda-tanda (penggusuran) kemarin. Tiba-tiba ada beko warna kuning datang sama satpol PP langsung rubuhin, air saja belum sempat dimatikan, sampai luber begini," kata seorang warga setempat bernama Agus yang mengaku ada di lokasi saat kejadian, Kamis.

Ia mengatakan, saat kejadian, sedang pergantian kelas antara kelas pagi ke kelas siang.

Bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tunas Bina yang terletak Jalan Cengkeh Raya, RT 008 RW 007, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat tak berbentuk lagi pada Kamis (18/10/2018) pukul 17.35 WIB. Tempat belajar anak tersebut menjadi korban penggusuran Pemprov DKI Jakarta pada Rabu (17/10/2018) sekitar pukul 09.00 WIB. KOMPAS.com/ RIMA WAHYUNINGRUM Bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tunas Bina yang terletak Jalan Cengkeh Raya, RT 008 RW 007, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat tak berbentuk lagi pada Kamis (18/10/2018) pukul 17.35 WIB. Tempat belajar anak tersebut menjadi korban penggusuran Pemprov DKI Jakarta pada Rabu (17/10/2018) sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat petugas pembongkaran datang, beberapa wali murid sempat meminta keringanan waktu penggusuran sampai jam belajar anak selesai.

Namun, permintaan tersebut tak diindahkan. Akhirnya, para wali murid memerintahkan anak-anak untuk menggotong kursi-kursi kelas ke luar ruangan.

"Sama pos RW 007 juga hancur, kan nempel (dengan PAUD)," kata dia.

Seorang warga lainnya, Eko, mengatakan bahwa bangunan PAUD Tunas Bina telah lama berdiri di sana. Usianya, kata Eko, lebih kurang 10 tahun. 

Eko pun menyayangkan cara penggusuran yang dinilai dilakukan secara paksa tersebut.

"Sayang, itu penghijauan di PAUD bagus banget banyak tanaman. Cuma sayang cara mereka bongkarnya di depan anak-anak yang masih polos," kata Eko.

Baca juga: Gubernur DKI: Kalau Mau Gampang, Gusur Saja, Gampang Tuh...

Meski bangunan sekolah sudah tak berbentuk lagi, Eko mengatakan, pagi tadi para murid tetap datang ke PAUD.

Lokasi belajar mereka kemudian dipindahkan ke Kantor Kecamatan Tamansari.

Sementara itu, barang-barang sekolah diamankan berpencar, ada yang di Lokbin Taman Kota Intan dan trotoar seberang sekolah.

"Ini piala-piala masih di sini (trotoar). Sisanya yang masih di sini ada kursi-kursi di belakang dekat lokbin," kata Eko.

Piala anak-anak didi PAUD Tunas Bina Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat yang terselamatkan dari pembongkaran pada Rabu (18/10/2018).KOMPAS.com/ RIMA WAHYUNINGRUM Piala anak-anak didi PAUD Tunas Bina Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat yang terselamatkan dari pembongkaran pada Rabu (18/10/2018).
Sementara itu, Camat Tamansari Firman Ibrahim membenarkan adanya pembongkaran terhadap PAUD Tunas Bina tersebut pada Rabu. Ia menyebut bahwa pendirian sekolah tak memiliki izin.

"Ya memang enggak ada IMB. Semuanya (surat izin) enggak ada," kata Firman singkat kepada wartawan, Kamis.

Baca juga: Buntut Penggusuran PAUD di Pinangsia, Gubernur DKI Copot Camat Tamansari

Keberadaan sekolah tersebut saat ini sejajar dengan trotoar yang terlihat baru selesai dibangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com