Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Berjualan di Bawah "Skybridge" Tanah Abang yang Masih Dibangun

Kompas.com - 22/10/2018, 18:08 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) makanan dan minuman mulai berjualan di Jalan Jatibaru Raya, tepatnya di bawah jembatan multiguna atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat.

PKL tersebut berjualan di bahu jalan samping akses pintu menuju dan dari Stasiun Tanah Abang. Sebelumnya, mereka berjualan di trotoar samping Jalan Jatibaru Raya.

Mereka memutuskan pindah berjualan di bahu jalan karena trotoar sedang dalam proses perbaikan.

"Trotoarnya lagi diperbaiki, jadi kami turun ke jalan buat jualan," ujar penjual rujak bernama Agus di lokasi, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018).

Baca juga: Jalan Jatibaru Dibuka, Pekerja Tetap Bangun Skybridge Tanah Abang

Agus mengaku tidak mempersalahkan kondisi Jalan Jatibaru yang masih dipenuhi bahan-bahan material pembangunan skybridge dan trotoar.

Ia mengaku tidak memiliki alternatif tempat lain untuk berjualan.

"Enggak masalah walaupun banyak debu begini. Mau jualan di mana lagi kalau bukan di sini," kata Agus.

Baca juga: Tak Dapat Kios di Skybridge, PKL Pilih Berjualan di Jalan Jatibaru

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, para pedagang memenuhi setengah bahu Jalan Jatibaru Raya.

Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas tersendat.

Bahu jalan seharusnya bisa dilintasi dua mobil secara berdampingan. Namun, keberadaan PKL menyebabkan bahu jalan semakin sempit dan hanya bisa dilintasi satu mobil.

Baca juga: Ada Pekerjaan Skybridge, Jalan Jatibaru Raya Dibuka Terbatas

Pengemudi angkot beberapa kali membunyikan klakson sebagai tanda peringatan bagi pedagang atau pembeli untuk menepi dari bahu jalan.

Padahal, sesuai kesepakatan antara pedagang dan Pemprov DKI Jakarta pada Rabu (19/9/2018), terhitung mulai Kamis (20/9/1018) tidak boleh lagi ada pedagang yang berjualan di Jalan Jatibaru.

Hal itu dilakukan untuk percepatan pembangunan skybridge Tanah Abang yang menghubungkan Blok G dengan Stasiun Tanah Abang.

Baca juga: PKL Skybridge Tanah Abang Bayar Rp 500.000 Per Bulan, Apa Saja yang Didapat?

"Sangat sulit dan membahayakan. Hari ini kami pagar dan mulai besok hingga 15 Oktober tidak bisa berdagang," ujar Direktur Pengembangan PD Pembangunan Sarana Jaya Denan M Kaligis, Selasa (18/9/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com