Dimas menyebut, saat itu, pengelola lahan sempat membakar sampah. Namun, selesai membakar, sampah di lahan itu ditinggal begitu saja.
"Itu lahan pibadi milik warga. Rencananya kan diuruk soalnya isinya puing, ternyata sampah juga datang dari mana aja," kata Dimas.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan Syarifudin mengatakan, dugaan sementara, asap itu adalah gas metana. Gas metana diduga terbentuk dari sampah yang tertimbun.
Saat musim kemarau, lapisan tanah yang panas memanaskan sampah di bawahnya. Pendinginan sampah dilakukan dengan menyirami air.
"Hasil pengecekan di lapangan, kemungkinan gas metana dari bekas timbunan sampah liar yang ditutup tanah," kata Syarifudin.
Berusaha dipadamkan
Sejumlah warga Pondok Aren berusaha memadamkan asap yang menimbulkan bau menyengat di permukiman mereka. Salah satunya dengan menyiramkan air ke dalam sumber bau. Namun, penyiraman yang dilakukan tidak memiliki dampak untuk mengurangi bau. Bahkan hingga kini asap putih berbau itu masih muncul dan dirasakan warga.
Di kawasan Bintaro, satu unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan asap berbau busuk tersebut.
Sejak Rabu pagi, tiga petugas menyirami tanah yang mengeluarkan asap itu. Namun, asap masih muncul hingga Rabu siang.
Petugas bahkan memasukkan selang air ke bagian tanah yang retak. Namun, asap masih mengepul meski tidak terlalu besar.
Lurah Bintaro Dimas Prayudi megatakan, pihaknya akan melanjutkan pemadaman. Ia juga berencana meminta bantuan dari Dinas Sumber Daya Air untuk melakukan pengerukan.
"Kami coba minta bantuan alat berat untuk mengeruk," kata Dimas.
Warga diminta jauhi lokasi
Warga Pondok Aren diimbau menjauhi lokasi asap berbau itu. Hal itu menyusul keluhan warga yang merasa pusing karena terlalu banyak mencium bau tersebut. Toto mengatakan, pihaknya telah mendatangi lokasi tersebut dan masih melakukan pemeriksaan untuk mengetahui zat yang terkandung dari sumber bau.
Petugas kepolisian juga telah memasang garis polisi agar warga, khususnya anak-anak tidak mendekati lokasi.
Toto bersama petugas DLH Tangerang Selatan akan kembali mendatangi lokasi untuk menentukan tindakan apa yang harus dilakukan untuk menjaga keselamatan warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.