Kekecewaan kader PKS bisa berdampak pada upaya pemenangan Prabowo dan Sandiaga pada Pilpres 2019 di Jakarta.
"Kekecewaan itu sudah terasa di bawah. Kalau kader pada kecewa, otomatis mesin partai pasti mati tuh karena PKS itu kan partai kader," kata Suhaimi, Selasa (30/10/2018).
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik tidak yakin koalisi Gerindra dengan PKS terganggu gara-gara urusan kursi wagub DKI.
Begitu pula dengan ancaman matinya mesin partai PKS pada Pilpres 2019.
Menurut Taufik, koalisi Gerindra dan PKS tidak mungkin goyah hanya karena persoalan di tingkat provinsi.
Baca juga: Proses Pemilihan Cawagub DKI Tanpa Perkembangan Berarti
Dia menyayangkan adanya pernyataan yang menyebut koalisi Gerindra dan PKS terganggu gara-gara kursi wagub DKI.
"Kalau ada orang buat pernyataan itu, menurut saya, dia tidak menghargai partainya juga. PKS partai besar, Gerindra partai besar. Kalau partai besar itu enggak akan goyah dalam komitmen," kata Taufik, Selasa.
Oleh karena itu, DPD Gerindra DKI Jakarta akan mengundang DPW PKS DKI membahas kursi wagub DKI pada 5 November 2018.
Baca juga: F-PKS Sebut Sudah Selesai Urusan Cawagub DKI, Tinggal Menanti Gerindra
Taufik berharap DPW PKS DKI bisa memenuhi undangan tersebut. Dengan demikian, kedua pihak bisa segera memutuskan dua kandidat wagub DKI.
"Urusan wagub itu urusan DPD (parpol tingkat provinsi). Maksud saya, ayo kita berunding, duduk bareng, musyawarah. Pasti ada jalan keluar," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.