Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pengendara Ragukan Hasil Tilang dari ETLE...

Kompas.com - 01/11/2018, 12:36 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penindakan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik yang mulai dilakukan pada Kamis (1/11/2018) di kawasan Sarinah dan Patung Kuda, Jakarta Pusat, membuat beberapa pengendara meragukan hasilnya.

Seorang pengendara sepeda motor, Norman, mengatakan penindakan tilang membuatnya gugup apabila pelanggaran yang terekam CCTV tidak sesuai dengan kenyataan.

"Jadi agak deg-degan. Kalau ternyata enggak (melanggar) tapi dibilangnya melanggar, itu takutnya," kata Norman di kawasan Sarinah, Kamis.

Baca juga: ETLE Hari Pertama, Pengendara Bilang Bagus, kayak Sistem di Luar Negeri

Sistem penindakan tilang elektronik mengandalkan hasil tangkapan gambar dari kamera CCTV. Kemudian, gambar terkirim ke back office Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya dan selanjutnya berkas penindakan dikirim ke rumah pelanggar.

Keraguan dengan hasil rekaman CCTV juga dirasakan oleh pengendara sepeda motor lainnya di Sarinah, yaitu Ari.

Baca juga: Simak, Informasi yang Perlu Anda Ketahui soal Tilang ETLE...

Ia meragukan apakah kamera benar dapat merekam pergerakan kendaraan dengan banyaknya jumlah kendaraan di lokasi.

"Belum tahu sih (efektif atau tidak). Kan banyak kendaraan, motor (atau) mobil. Kelihatan, ya?" katanya.

Ia pun menyayangkan apabila penindakan tilang elektronik tidak tepat sasaran.

"Ya kalau benar kerekam bagus, kalau enggak ya... Ya kasihan saja kalau tetap kena (penindakan)," tambahnya.

Baca juga: 26 Hari Uji Coba ETLE, 2.438 Kendaraan Terekam Langgar Lalu Lintas

Selain itu, Sarah, pengendara sepeda motor lainnya, menilai penindakan tilang elektronik menjadi pelajaran baru baginya. Ia pun berharap agar penindakan bisa berjalan secara efektif.

"Efektif (penindakan tilang elektronik) sih. Ngurangin kerja polisi di jalan juga. Ya (hasilnya) kalau sudah kerekam kamera harusnya bisa cepat ditindak sih, buat pelajaran juga, ini baru," kata Sarah di Sarinah.

Tilang elektronik telah menjalani uji coba dan sosialisasi sejak 1 Oktober kemarin. Selanjutnya, kamera CCTV akan merekam pelanggaran selama 24 jam. 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com