Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Proses Pendampingan Psikologis bagi Keluarga Korban JT 610

Kompas.com - 03/11/2018, 20:22 WIB
Anandita Getar Rezha Pratama,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendampingan dan pelayanan psikologis bagi keluarga penumpang Lion Air JT 610 telah dibentuk Polri dan masih berjalan sampai hari ini. Layanan tersebut akan terus berlangsung selama proses identifikasi korban oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) dilakukan.

Kabag Psikologi Polda Metro Jaya AKBP R Jarwo menjelaskan kegiatan ini digelar untuk membantu keluarga korban dengan pendekatan psikologis.

"Kami lebih menyesuaikan diri kepada keluarga korban. Memberikan informasi apapun dan membantu keluarga untuk kuat dan ikhlas," katanya saat ditemui pada Sabtu (3/11/2018).

Baca juga: 20 Psikolog Bantu Keluarga Korban Lion Air JT 610

Layanan psikologis yang diberikan Polri diadakan di 3 ruangan yang tersebar di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Ada sekitar 20-30 personil per harinya, yang dimulai dari hari Selasa.

"Sudah 92 keluarga yang kami berikan pendampingan. Kami juga menaruh pendamping di Hotel Ibis Cawang, posko yang dibuka Lion Air, sebanyak 10 orang," tambah Jarwo.

Ia menuturkan, dukungan psikologis dilakukan dengan cara observasi kepada keluarga penumpang Lion Air JT 610.

"Kami terbuka terhadap keluarga untuk mencurahkan apa yang dirasakan dan dipikirkan supaya bisa membagi beban psikologisnya. Durasi tergantung masing-masing orang," kata Jarwo.

Baca juga: Psikolog Siaga di Bandara Depati Amir Dampingi Keluarga Korban Lion Air JT 610

Jumlah keluarga korban yang datang ke ruang pendampingan dan pelayanan penumpang pesawat penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang tercatat cukup banyak.

Dibandingkan hari pertama proses pencarian, yakni Selasa lalu yang mencapai 400 orang, hari ini tercatat ada 160 orang datang ke ruangan pendampingan dan pelayanan psikologis tersebut.

Terdapat juga tempat khusus untuk anak-anak di pojok ruang layanan pendampingan. Bagian itu untuk menjaga psikologis anak-anak dari keluarga korban yang datang.

"Ada sampai 10 anak yang kami ajak ke sana, biasanya kami ajak menggambar, nyanyi, dan bermain," tambahnya.

Baca juga: Posko Lion Air di Bandara Halim Tak Lagi Layani Aduan Keluarga

Berbagai bentuk pendampingan ini dilakukan agar keluarga korban lebih siap menerima kondisi dan informasi apapun nantinya.

Jarwo menambahkan, layanan psikologis untuk keluarga korban masih terus dilakukan sampai Tim DVI berhasil mengidentifikasi seluruh korban yang telah ditemukan.

"Setelah proses dari Tim DVI selesai, apabila keluarga korban masih merasa perlu pendampingan psikologis, kami nanti bantu rujuk ke psikolog profesional," sebut Jarwo. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com