Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Polri Berikan Terapi Oksigen Hiperbarik untuk Penyelam yang Cari Lion Air JT 610

Kompas.com - 05/11/2018, 14:56 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur memberikan terapi oksigen hiperbarik untuk para penyelam yang mencari pesawat Lion air JT 610 di Perairan Karawang, Jawa Barat.

Penanggung Jawab Terapi Hiperbarik RS Polri AKBP Karjana mengatakan, pihaknya sudah melakukan terapi hiperbarik terhadap penyelam sejak Minggu (4/11/2018).

Sebanyak 15 penyelam sudah diterapi oksigen hiperbarik.

Baca juga: 5 Fakta Syachrul Anto, Penyelam yang Gugur dalam Tugasnya Mencari Korban Lion Air JT 610

"Sudah ada 19 penyelam dari Polri sedang melaksanakan terapi hiperbalik. Tadi ada 4 penyelam yang lakukan terapi," kata Karjana di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).

Karjana mengatakan, terapi oksigen hiperbarik dilakukan kepada penyelam guna mencegah penyakit dekompresi akibat terlalu lama melakukan penyelaman.

Karjana menambahkan, penyelam memiliki standar operasional prosedur yang harus dipatuhi.

Baca juga: Gugurnya Syachrul Anto, Sang Penyelam Berjiwa Penyelamat

SOP itu meliputi tahapan-tahapan yang harus dilakukan penyelam, seperti tidak boleh melakukan penyelaman ke kedalaman tertentu dalam waktu yang singkat dan lain-lain. 

"Apabila dilanggar SOP-nya, maka akan muncul penyakit dekompresi," ujar Karjana.

Dekompresi muncul ketika penyelam yang kelebihan nitrogen naik ke permukaan terlalu cepat.

Baca juga: Gugur Saat Cari Lion Air, Syachrul Anto Pernah Evakuasi Air Asia QZ 8501

Perubahan tekanan dari tinggi ke rendah yang terlalu cepat mengakibatkan dekompresi.

"Nitrogen dalam darah itu akan berikatan dengan gas dalam darah, maka akan terjadi penyumbatan-penyumbatan dalam pembuluh darah. Yang lebih fatal akan ada penyumbatan pada organ-organ dalam itu akan mengakibatkan meninggal mendadak," ujar dia.

Adapun terapi hiperbarik akan dilakukan setiap hari selama proses evakuasi Lion Air JT 610 berlangsung dengan durasi paling lama dua jam.

Baca juga: Duka untuk Syachrul Anto, Penyelam yang Tewas dalam Pencarian JT 610

Terapi bisa dilakukan penyelam sebelum atau setelah melakukan evakuasi.

"Bagusnya sebelum menyelam 2-7 hari melakukan terapi hiperbarik ini. Jangan sampai penyelam tidak melakukan ini karena jangan sampai ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi," kata dia. 

Sebelumnya diberitakan, seorang penyelam relawan bernama Syachrul Anto meninggal karena decompression sickness atau penyakit dekompresi ketika melakukan evakuasi pesawat Lion Air JT 610, Jumat (2/11/2018). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com