TANGERANG, KOMPAS.com - Anak JST, H mengatakan, dari data aplikasi GrabCar, belum ada konfirmasi bahwa ayahnya itu telah menurunkan penumpang yang memesan GrabCar di lokasi tujuan yaitu di Kapuk Pasar Alam, Jakarta Barat, Senin (5/11/2018).
"Kondisinya itu masih belum di drop off penumpangnya," ujar H saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/11/2018).
H mengatakan, dari chat record sebelumnya, JST menjemput seorang penumpang berinisial Y di Duta Harapan Indah, Jakarta Utara sekitar pukul 22.15.
Diperkirakan JST tiba di lokasi penjemputan pukul 22.35. Pada jam tersebut, chat record menunjukan bahwa JST telah menjemput Y. Setelah itu tidak adalagi lagi chat apapun yang terekam.
Pukul 22.44, ponsel milik JST tak lagi aktif. Merasa khawatir, H menghubungi call center Grab. Namun, kata H, pihak Grab tidak bisa memberikan informasi terkait keberadaan JST.
Baca juga: Grab Akan Kerja Sama dengan Polisi Ungkap Pembunuhan Pengemudi
H juga sempat menghubungi nomor penumpang ayahnya itu. Namun, nomor Y tidak aktif. H memutuskan untuk melaporkan hilangnya Y ke Mapolsek Tanjung Duren. Pada Rabu (7/11/2018), H mendapat kabar bahwa ada jenazah yang ditemukan di sekitar Pasar Kemis, Tangerang.
H bersama keluarga datang dan meyakini jenazah tersebut merupakan JST dari pakaian yang dikenakan.
"Ada fotonya, foto baju ikan pinggang. Persis seperti yang digunakan," ujar H.
Jenazah pria sebelumnya didapati mengambang dengan tangan dan kaki terikat tali tambang di sekitar Sungai Ciracap, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Rabu.
Baca juga: Kronologi Sopir Taksi Online yang Hilang hingga Tewas Mengambang
Saat ditemukan, pria yang diperkirakan telah tewas selama dua hari itu mengenakan kemeja bercorak garis-garis berwarna ungu, celana panjang kain berwarna hitam, dan tali pinggang berwarna hitam. Adapun warga sekitar mengaku tidak mengenal pria tersebut.
Belakangan diketahui bahwa jenazah tersebut merupakan JST, sopir taksi online yang telah menghilang sejak 5 November.
Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian JST
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.