Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga yang Tewas di Bekasi Kelola Kontrakan dan Warung Saudara

Kompas.com - 14/11/2018, 17:09 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu keluarga korban pembunuhan sudah menjual sembako sejak tahun 2016 di kediamannya, Jalan Bojong Nangka 2 RT 2 RW 7, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Mereka adalah pasangan suami istri dan dua anaknya, yakni Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7).

Salah satu sepupu Diperum, Kasmin Nainggolan mengatakan, sebelumnya satu keluarga ini tinggal di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan bersama Douglas Nainggolan, kakak kandung Diperum.

Baca juga: Satu Keluarga Korban Tewas di Bekasi Akan Dimakamkan di Samosir

Kemudian, keluarga Diperum dipercaya untuk tinggal di rumah kakaknya di Bekasi dan mengelola kontrakan milik kakaknya tersebut.

“Iya dulu mereka tinggalnya bareng sama abangnya, karena dilihatlah si Diperum ini kan belum ada kerjaan jadi dikasih lah rumah kontrakannya punya si Douglas untuk ditinggali keluarga si Diperum,” ucap Kasmin di Rumah Duka Gereja Oikumene Lahai Roi, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018) .

Kasmin tidak menyangka bahwa kejadian ini dapat menimpa kelurga Diperum. Ia mengatakan, Diperum dikenal orang yang baik oleh keluarga dan tetangga sekitar rumahnya.

Baca juga: Kenangan dari Satu Keluarga yang Tewas di Bekasi...

“Kemarin saya sempat tanyakan tetangga di situ, keluarga ini keluarga yang baik-baik, malah kata tetangga dia orang Batak paling baik. Soalnya harga sembakonya juga boleh dibilang tidak mahal lah,” ucap Kasmin.

Diperum ditemukan tewas di rumah kontrakannya bersama sang istri, Maya, di ruang televisi rumahnya, Selasa pagi.

Kedua anaknya, Sarah dan Arya juga ditemukan tidak bernyawa di kamar tidur mereka.

Baca juga: Kronologi Satu Keluarga di Bekasi yang Tewas di Rumahnya

Dari penyelidikan sementara, ada luka benda tumpul dan senjata tajam pada Diperum dan Maya, sementara tidak ada luka pada Sarah dan Arya, namun mereka meninggal dunia karena kehabisan oksigen.


Pasangan suami istri itu merupakan pengelola kontrakan milik kakak kandung Diperum, Douglas Nainggolan. Saat ini, polisi masih memeriksa sejumlah saksi, termasuk Douglas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com