Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Depok Lobi Ridwan Kamil untuk Naikkan UMK 2019

Kompas.com - 19/11/2018, 15:56 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, Upah Minimum Kota (UMK) Depok 2019 tengah dalam pembahasan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pembahasan tersebut membicarakan berapa besaran ideal UMK yang tidak merugikan kedua belah pihak, baik antara buruh maupun perusahaan.

“Masih dalam pembahasan di Gubernur Ridwan Kamil karena kami kan kami juga sedang melobi Gubernur agar permintaan kenaikan UMK Depok dipenuhi sesuai dengan kebutuhan di Depok,” ucap Idris di Balai Kota Depok, Senin (19/11/2018).

Baca juga: Menaker Harap Penentuan UMK Sesuai dengan PP Pengupahan

Idris mengakui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pengusaha, dan serikat buruh sudah membahas berapa jumlah UMK di Kota Depok, namun hingga kini masih belum menemukan titik temu.

“Kami sudah akomodasi arahan pendapat dari Pemrov Jabar, perusahan dan juga dari buruh. Tripatrit inilah yang berfungsi untuk memberikan arahan ke Gubernur mengenai usulan berapa UMK di Depok dan hingga saat ini masih belum ada kesepakatan,” ucap Idris.

Menurutnya prinsip UMK adalah yang tidak merugikan buruh, pekerja, dan tidak mendesak pengusaha yang menjadi bagian dari pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Kota Depok.

”Jangan sampai kami hanya mengakomodir usulan buruh tapi perusahaannya tidak kami mintai pendapatnya. Jangan sampai perusahaan itu collapse kan yang rugi kita juga,” jelas Idris.

Baca juga: UMK Tinggi, 21 Perusahaan Pindah dari Karawang

Idris mengatakan, saat ini Pemerintah Jawa Barat akan melakukan kajian mengenai Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan yang menjadi landasan hukum. Upah Minimum Provinsi Jawa Barat itu biasanya ditentukan salah satunya dari masukan para pengusaha.

“Nominal yang diusulkan belum tahu karena ini masih disepakati tripatrit untuk idealnya berapa UMK di Depok karena masih dalam pengkajian dan pembahasan saat ini. Semoga tidak merugikan kedua belah pihak,” tutur Idris.

Baca juga: Buruh Depok Minta UMK 2019 Naik Jadi Rp 4,4 Juta

Sebelumnya, Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Depok, Wido Pratikno mengatakan, untuk tahun depan buruh di Depok akan mengajukan UMK sebesar Rp 4.480.886 atau naik 25 persen dari tahun 2018.

UMK Depok 2018 sebesar Rp 3.584.709. Nominal standar upah Kota Depok tahun ini mengalami kenaikan 8,71 persen dari tahun 2017 sebesar Rp 3.297.489.

Menurut Wido, pengajuan kenaikan UMK tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup layak di Kota Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com