Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD DKI: Saya Minta Januari Harus Ada Wagub, Kasihan Pak Anies

Kompas.com - 21/11/2018, 16:42 WIB
Nursita Sari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta posisi wakil gubernur DKI pengganti Sandiaga Uno sudah diisi pada Januari 2019.

Dia meminta Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) segera menentukan dua kandidat wagub yang akan mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam memimpin Ibu Kota.

Baca juga: Ketua DPRD Minta Cawagub DKI Tak Berasal dari Daerah dengan APBD Kecil

Dengan demikian, DPRD DKI Jakarta bisa menggelar rapat paripurna untuk memilih wagub dari dua kandidat yang diusulkan partai pengusung Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI 2017.

"Saya minta kepada dua parpol pengusung, kira-kira Januari ini harus sudah ada wagub karena saya kasihan dengan Pak Anies Baswedan, APBD kita sangat besar," ujar Prasetio dalam sebuah diskusi soal wagub DKI di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).

Prasetio menjelaskan, Anies membutuhkan sosok wakil gubernur untuk mendiskusikan kebijakan, termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Apalagi, sisa masa jabatan Anies masih empat tahun lagi.

Baca juga: Gerindra: Peneliti LIPI Siti Zuhro Jadi Tim Penguji Cawagub DKI

"Jakarta membutuhkan peran wakil gubernur. Jabatan Pak Anies baru satu tahun lebih sedikit, masih ada sisa empat tahun kurang. Nah, ini harus ada pendampingnya," kata dia.

Selain itu, Prasetio menyebut posisi wagub DKI juga dibutuhkan untuk jaga kantor gubernur dan wagub di Balai Kota DKI Jakarta saat Anies dipanggil Presiden ataupun bertugas di luar kantor.

"Kalau Pak Anies dipanggil Presiden atau siapa, itu kan meninggalkan Balai Kota, harus ada peran wagub," ucap Prasetio.

Baca juga: PKS Usulkan Dua Nama Jadi Tim Penguji Cawagub DKI

Adapun Gerindra dan PKS DKI telah sepakat bahwa kursi wagub DKI menjadi hak PKS. Dua kandidatnya ditentukan lewat fit and proper test yang diselenggarakan tim bentukan kedua partai.

Baik Gerindra maupun PKS sudah memilih dua orang yang akan masuk ke dalam tim fit and proper test.

Gerindra memilih Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif dan peneliti senior LIPI Siti Zuhro. Sementara PKS memilih Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo dan Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Abdurrahman Suhaimi sebagai anggota tim itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com