TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang berencana menghibahkan salah satu aset milik mereka, Stadion Benteng, ke Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang. Secara resmi Stadion Benteng akan diserahkan pada pekan kedua Desember.
Pemkot Tangerang sudah menyiapkan rencana untuk memanfaatkan kembali stadion yang kini dalam kondisi memprihatinkan itu.
Kondisi Stadion Benteng di Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna, Tangerang, kian memprihatinkan.
Baca juga: Usai Diperbaiki, Stadion Benteng Tangerang Tak Lagi untuk Sepak Bola
Kompas.com yang mendatangi stadion itu pada Kamis (29/11/2018) melihat kondisi gedung yang sudah usang.
Cat bangunan tersebut pudar dan mengelupas. Atap stadion juga terlihat berkarat.
Sementara itu, halaman parkir stadion tampak ditumbuhi rumput liar dan pohon-pohon yang tidak terawat. Ada pula bagian bangunan yang dindingnya dipenuhi coretan cat pylox. Belum lagi bau pesing yang tercium di setiap sudut gedung.
Sejumlah kantor sekretariat yang berada di stadion tampak tutup dan digembok. Bagian dalam kantor tersebut terlihat tidak terawat jika ditengok dari jendela.
Saat masuk ke dalam stadion menuju tribun, tampak rembesan air dari atap yang bocor. Sebuah kaleng cat diletakkan untuk menampung tetesan air tersebut.
Tribun penonton di dalam stadion terlihat seperti bangunan tua yang sudah tak laik untuk didatangi.
Baca juga: Stadion Benteng Tak Terawat karena Ditinggal Petugas Pemeliharanya
Cat berwarna ungu yang pudar serta atap tribun yang sudah tua dan berkarat seolah-olah memperlihatkan bahwa atap tersebut tak akan bertahan lama.
Kompas.com sempat mengira tribun yang mengelilingi stadion merupakan dinding pembatas. Hal itu dikarenakan tribun telah dipenuhi ilalang.
Sementara itu, lapangan pada stadion itu tak layak untuk dijadikan sebagai lapangan pertandingan sepak bola profesional.
Pengurus Stadion Benteng, Aen mengatakan, pemeliharaan stadion telah berhenti sejak 2010. Sejak saat itu, tidak lagi ada penjaga atau petugas yang memelihara stadion.
Namun, lapangan stadion masih tetap digunakan, salah satunya untuk pertandingan sepak bola tingkat junior.
Baca juga: Stadion Benteng Jadi Tempat Kambing dan Sapi Warga Merumput
Terkait alasan penghentian pemeliharaan, Aen mengaku tidak tahu karena tanggung jawab mengenai pemeliharaan itu ada di Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagai pemilik Stadion Benteng.
"Sebelumnya pemeliharaannya ya sampai 2010. Kemarin-kemarin latihan Persita, junior-junior juga latihan. Kalau sewa sih enggak ya, kalau mau main ya main saja, tapi mereka yang jaga kebersihan di dalam," ujar Aen.
Pada tahun 2008, Pemkot Tangerang berencana memugar stadion berumur 29 tahun itu menjadi convention hall. Namun, hal itu urung dilakukan karena status aset saat itu masih merupakan milik Pemerintah Kabupaten Tangerang yang letaknya ada di wilayah Pemerintah Kota Tangerang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Dadi Budaeri mengatakan, Pemkot Tangerang akan menjadikan Stadion Benteng sebagai pusat olahraga indoor.
Baca juga: Kondisi Stadion Benteng Tangerang yang Ditumbuhi Rumput Liar dan Coretan
Pengerjaan stadion akan dimulai setelah Pemerintah Kabupaten Tangerang resmi menyerahkan kepemilikan stadion itu ke Pemkot Tangerang pada pekan kedua Desember.
Rencananya, di Stadion Benteng yang baru tersebut akan dibangun beberapa lapangan bulu tangkis dan basket seperti yang ada di Istora Senayan, Jakarta.
Pemkot Tangerang tidak ingin menjadikan Stadion Benteng sebagai stadion sepak bola karena letaknya yang berada di tengah kota.
Stadion Benteng diresmikan pada tanggal 11 Januari 1989, tepat setelah 20 tahun lebih Kota Tangerang berdiri dan terpisah dari Kabupaten Tangerang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.