Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Tak Diberi Uang, Seorang Pria di Depok Aniaya Ayahnya

Kompas.com - 06/12/2018, 20:36 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS. com - Diduga kesal karena tidak diberi uang, Laode Roni apriliano (40), menganiaya ayahnya Laode Hadi Ma Ane (70) di Perumahan Sawangan Permai, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Kasubbag Humas Polresta Depok, AKP Firdaus mengatakan, awalnya Roni mendatangi rumah ayahnya untuk meminta Rp 400 ribu pada Rabu (5/12/2018), namun permintaannya itu tak dikabulkan lantaran ayahnya tidak bekerja lagi.

"Jadi korbannya ini bapak kandungnya sendiri. Pelaku kesal karena permintaannya tidak dikabulkan sehingga pelaku emosi dan melakukan penganiayaan dengan cara memukul dan menendang korban," kata Firdaus, di Polresta Depok, Kamis (6/12/2018).

Akibatnya, korban mengalami luka parah. Saat ini ayah Roni tengah menjalani perawatan di rumah sakit. 

Kakak kandung Roni yang melihat ayahnya dipukuli, berusaha membela ayahnya saat itu. Namun, kakak kandungnya tersebut malah ikut dipukul hingga luka-luka.

"Melihat kakaknya sudah berdarah-darah, Roni pun meninggalkan ayah dan kakaknya, " ucap Firdaus.

Oleh karena itu, Roni pun dilaporkan ke pihak kepolisian dan akhirnya ditangkap.

"Ya betul, yang bersangkutan telah berhasil kami amankan. Saat ini kasusnya sedang kami dalami," kata Firdaus.

Saat ini kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap Roni, ayahnya, dan sejumlah tetangga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com