Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hunian Bersubsidi Dibangun Dekat Stasiun Jurangmangu, Rawabuntu, dan Cisauk

Kompas.com - 10/12/2018, 15:01 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tiga badan usaha milik negara, yakni Perum Perumnas, PT Hutama Karya, dan PT Adhi Karya membangun hunian bersubsidi dan nonsubsidi di Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.

Adapun hunian bersubsidi yang dibangun tersebut berbentuk rumah susun sederhana milik, sedangkan hunian non-subsidi berbentuk apartemen.

Harga untuk hunian bersubisidi yakni Rp 7,5 juta per meter persegi, sedangkan hunian nonsubsidi dipatok dengan harga Rp 12 juta per meter persegi.

Adapun Perum Perumnas membangun dua jenis hunian tersebut di Stasiun Rawabuntu, PT Hutama Karya membangun di Stasiun Jurangmangu, dan Adhi Karya membangun hunian di sekitar Stasiun Cisauk.

Baca juga: Perjalanan Rusun TOD Pondok Cina, dari Mangkrak hingga Laku Terjual

Pembangunan hunian ini dimulai dengan ditandai groundbreaking secara serentak di masing-masing lokasi pada Senin (10/12/2018).

Pengadaan hunian tersebut merupakan upaya Kementerian BUMN mendukung program satu juta rumah bagi masyarakat.

"Dibangun hunian terintegrasi untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat mendapatkan tempat tinggal. Selain itu juga menurunkan angka kemacetan dan polusi udara," ujar Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perum Perumnas Galih Prahananto saat acara groundbreaking Sinergi BUMN Rusun Terintegrasi di Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan.

Galih mengatakan, dengan adanya hunian yang terintegrasi dengan stasiun, maka masyarakat lebih mudah menjangkau moda transportasi.

Biaya transportasi juga bisa ditekan. Hunian yang terintegrasi dengan stasiun juga diharapkan mampu menekan angka kemacetan, khususnya dari daerah satelit menuju Ibu Kota.

Stasiun Rawabuntu

Di Stasiun Rawabuntu, hunian yang dibangun dinamakan Mahata Serpong. Di lokasi ini, dibangun 3.632 unit hunian di lahan seluas 26.626 meter persegi.

Tahap pertama dibangun tiga tower dari enam tower. Ketiga tower di tahap pertama terdiri dari 1.818 unit hunian.

Rinciannya, 330 hunian bersubsidi dan 1.486 hunian nonsubsidi. Tipe hunian yang disediakan yaitu tipe studio, tipe 1 BR, tipe 2 BR, dan tipe 2 BR plus.

Baca juga: Perumnas: 60 Persen Pemesan TOD Rawa Buntu Generasi Milenial

Pembangunan Mahata Serpong akan dimulai pada akhir 2018 dan ditargetkan selesai pada 2020.

Perizinan proyek ini telah rampung dan masyarakat sudah bisa memesan hunian tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com