Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS soal Wagub DKI: Kami Sudah Hormati Gerindra, Sekarang Tolong Gerindra Hormati Kami

Kompas.com - 12/12/2018, 18:42 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada Agung Setiarso mengatakan, PKS sudah berulang kali menghormati keputusan Partai Gerindra.

Agung menyampaikan itu saat menyinggung permintaan Gerindra agar PKS menghormati mekanisme fit and proper test yang menjadi ketentuan Gerindra menentukan calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Menurut Agung, justru Gerindra yang kini harus menghormati PKS, mengingat kedua partai sudah menyepakati kursi wagub DKI menjadi hak PKS.

Baca juga: Kalau Belum Pasti Wagub DKI Itu PKS, Kekecewaan Pasti Akan Terjadi

"Kami sudah menghormati keputusan Gerindra. Sekarang, ya, tolonglah mungkin Gerindra yang menghormati kami," ujar Agung dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).

Agung menyampaikan, PKS sudah menghormati keputusan Gerindra sejak kader PKS Mardani Ali Sera batal diusung sebagai calon wakil gubernur DKI pada Pilkada 2017.

Begitu pula pada Pilkada Jawa Barat 2018 saat Deddy Mizwar batal diusung sebagai cagub dan digantikan Sudrajat.

Baca juga: Soal Pemilihan Wagub DKI, Anies Bilang seperti di Zaman Siti Nurbaya

"Keputusan-keputusan Gerindra kami hormati, kami ikuti, sampai kemudian kemarin Pilpres ketika waktu itu sudah ada komitmen bahwa PKS menjadi cawapres dari Gerindra, tetapi tidak terlaksana juga, itu juga kami hormati," kata dia.

Oleh karena itu, Agung meminta Gerindra menghormati keputusan partainya yang telah menunjuk dua kader sebagai kandidat wagub DKI, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.

Dia meminta Gerindra menandatangani surat pengajuan kandidat wagub tanpa embel-embel apa pun, termasuk mekanisme fit and proper test untuk menggugurkan calon.

Baca juga: Polemik PKS Vs Gerindra soal Wagub DKI Bisa Berdampak pada Pemenangan Prabowo-Sandiaga

"Kalau kita mau simpel, sebenarnya dari pihak Gerindra, ya sudah tinggal tanda tangan saja, tidak ada lagi footnote-footnote tadi," ucap Agung.

Menanggapi ucapan Agung, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Sulhy meminta PKS menepis anggapan bahwa fit and proper test dilakukan untuk menjegal cawagub dari PKS.

Gerindra, kata Sulhy, sudah berkomitmen menyerahkan kursi wagub pengganti Sandiaga Uno kepada PKS.

Baca juga: Persoalan Kepercayaan antara PKS dan Gerindra dalam Polemik Wagub DKI

"Saya pikir kalau belum dijalankan, kenapa harus ragu bahwa fit and proper test itu upaya penjegalan atau apa pun," kata Sulhy.

Kursi wagub DKI Jakarta masih kosong sejak ditinggalkan Sandiaga. PKS dan Gerindra hingga kini belum mengajukan dua nama kandidat wagub pengganti.

Kedua partai belum memiliki pemahaman yang sama soal fit and proper test untuk menentukan kandidat wagub DKI.

Baca juga: PKS Sebut Pembahasan Wagub DKI Pengganti Sandiaga Belum Ada Kepastian

PKS dan Gerindra mulanya akan bertemu pada 4 Desember untuk menyamakan persepsi soal fit and proper test.

Namun, pertemuan itu ditunda. Belum jelas kapan pertemuan penggantinya akan digelar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com