Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Sebut Pembahasan Wagub DKI Pengganti Sandiaga Belum Ada Kepastian

Kompas.com - 04/12/2018, 15:29 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta masih belum menentukan waktu pertemuan ulang dengan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta untuk membahas proses uji kelayakan dan uji kepatutan (fit and proper test) calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Pertemuan kedua partai tersebut awalnya dijadwalkan pada hari ini, Selasa (4/12/2018) di Kantor DPW PKS DKI. Pertemuan itu terpaksa diundur karena anggota Fraksi Gerindra tengah mengikuti bimbingan teknis di Semarang, Jawa Tengah.

"Maunya hari ini (dibahas), itu agendanya begitu, terus langkah-langkah konkret apa saat hari H, tapi ya diundur karena tadi," kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurahman Suhaimi saat dihubungi, Selasa siang.

Baca juga: Pertemuan Gerinda dan PKS untuk Bahas Fit and Proper Test Calon Wagub DKI Ditunda

Suhaimi mengungkapkan, batalnya pertemuan dengan Gerindra untuk membahas proses fit and proper test sebenarnya sudah diketahui sejak pekan lalu. Ia menjelaskan, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif sudah menghubungi Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnono sejak Kamis (29/11/2018).

Suhaimi enggan menyebut penundaan waktu pertemuan tersebut sebagai langkah Gerindra untuk mengulur-ulur waktu proses pembahasan wagub.

"Kami tunggu dulu lah," ujar Suhaimi.

Sayangnya, PKS belum mendapat kepastian dari Gerindra kapan pembahasan bisa digelar. Ia berharap, pekan depan DPD Gerindra bisa meluangkan waktu.

Baca juga: Gerindra dan PKS yang Kembali Tak Sejalan soal Wagub DKI...

"Belum ada (kesepakatan), nanti dicarikan waktu yang cocok," kata Suhaimi.

Suhaimi juga menyebut, hingga saat ini belum ada surat keputusan (SK) terkait tim fit and proper test, baik dari PKS dan Gerindra. Menurutnya, perihal itu seharusnya dibahas hari ini.

Bahkan, kata Suhaimi, bila pertemuan hari ini bisa terlaksana, PKS berharap sudah ada nama yang diputuskan untuk diajukan menjadi wagub DKI. Sebab, PKS diketahui menargetkan pada akhir tahun ini sudah ada kesepakatan nama wagub yang diusung.

"Maunya hari ini selesai rapat, selesai tanda tangan, namanya dikirim ke Pak Gubernur. Itu baru babak pertama kan? Belum babak keduanya di DPRD," kata Suhaimi.

Baca juga: Keyakinan Ahmad Syaikhu Menduduki Kursi Wagub DKI

Kursi wagub DKI kosong sejak ditinggalkan Sandiaga Uno untuk maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. PKS dan Gerindra selaku partai pengusung memiliki kewenangan untuk mengajukan calon pengganti.

Kedua partai bersepakatan kursi DKI 2 akan diserahkan kepada PKS. Dalam memilih calon wagub tersebut, ada proses fit and proper test yang harus dilalui sebelum nama calon wagub diajukan ke DPRD. Namun, hingga kini proses fit and proper test tak kunjung dilaksanakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com