Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polsek Ciracas Dirusak, DPRD DKI Desak Pemprov Tertibkan Parkir Liar

Kompas.com - 12/12/2018, 19:01 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD Komisi B DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi meminta agar Pemprov DKI Jakarta menertibkan parkir ilegal. Pasalnya, tukang atau juru parkir yang ilegal memicu perusakan Polsek Ciracas di Jakarta Timur oleh massa yang tak dikenal, baru-baru ini.

"Apakah ada aktor di balik itu atau orang itu sendiri, kan kadang-kadang ada parkir yang di luar narik-narikin, di balik itu ada orang lagi. Harus dicek dulu. Seharusnya (pungutan parkir) masuk ke APBD dan itu sifatnya liar ya harus ditertibkan," kata Suhaimi kepada wartawan, Rabu (12/12/2018).

Menurut Suhaimi, Pemprov DKI tinggal mengikuti aturan yang ada. Salah satunya Perda Ketertiban Umum yang melarang parkir liar.

Parkir seharusnya memiliki izin dan pajaknya masuk ke pendapatan daerah.

Baca juga: Warung Sekitar Polsek Ciracas Diminta Tutup Sebelum Penyerangan Terjadi

"Kalau nanti misalnya peraturan tidak sesuai dengan keadaan yang ada, ya tinggal diperbarui melalui pergub atau perda. Tapi, yang sekarang ini perlu dilaksanakan aturan yang ada," ujar Suhaimi.

Selain itu, Suhaimi juga minta Pemprov DKI mensosialisasikan larangan memungut parkir secara ilegal.

"Karena, mungkin ada masyarakat enggak tahu. 'Loh, saya kan mencari rezeki, saya kan mengarahkan dan dikasih uang', nah mereka kan tidak merasa melanggar," ujar Suhaimi.

Peristiwa pembakaran kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur, terjadi mulai Selasa (11/12/2018) pukul 23.00 hingga Rabu dini hari.

Gerombolan pelaku diduga dari pihak yang tidak puas dengan Polsek Ciracas yang menangani kasus pengeroyokan anggota TNI pada Senin (10/12/2018).

Kasus pengeroyokan itu berawal saat seorang anggota TNI AL bernama Komaruddin dan anaknya yang baru selesai memperbaiki sepeda motor berencana makan di warung samping minimarket Arundina.

Saat hendak parkir, knalpot sepeda motor Komaruddin berasap. Dia turun dan memeriksa bagian mesin motor.

Lalu, salah satu juru parkir menggeser sepeda motornya tanpa diketahui anggota TNI itu sehingga membuat kepala Komaruddin terbentur sepeda motor. Dia kemudian menegur sang juru parkir.

Baca juga: Kesaksian Warga Melihat Pengeroyokan Anggota TNI di Ciracas

Tukang parkir terlihat tidak terima ditegur sehingga berkembang jadi perkelahian dan berujung pada pengeroyokan anggota TNI tersebut.

Dalam kasus ini, ada empat pelaku pengeroyokan. Seorang pelaku berinisial AP sudah ditangkap pihak kepolisian, sedangkan tiga pelaku lainnya, yakni I, H, dan D masih dalam pengejaran polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com