Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Masyarakat tentang "Pelican Crossing" Pengganti JPO Tosari

Kompas.com - 16/12/2018, 15:53 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan pelican crossing Tosari yang menggantikan fungsi jembatan penyeberangan orang (JPO) Tosari menuai tanggapan pro dan kontra dari masyarakat.

Pelican crossing dibangun di depan kantor Kedutaan Besar Jerman di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat yang bisa digunakan sebagai akses menuju Halte Transjakarta Tosari.

Salah satu warga bernama Fransiscus Mario (28) mengatakan, keberadaan pelican crossing membuat jarak tempuh dari Halte Transjakarta Tosari menuju Stasiun Sudirman menjadi lebih jauh. Menurut Mario, ia harus berjalan sedikit lebih jauh menuju pelican crossing terlebih dahulu dan berbelok ke arah Stasiun Sudirman.

"Dulu aku cuma tinggal naik ke JPO, turun dan jalan sedikit sudah sampai stasiun. Tapi, sekarang harus jalan dulu sampai Kedubes Jerman, terus belok dan jalan lurus ke stasiun. Menurut aku sih, jalannya makin jauh dari halte ini," kata Mario kepada Kompas.com, Minggu (16/12/2018).

Baca juga: Melihat JPO Tosari yang Akan Dibongkar dan Digantikan Pelican Crossing...

Mario berpendapat, seharusnya pelican crossing dibangun tepat di lokasi bekas JPO.

"Kalau ini dibangun untuk mengganti JPO, seharusnya dibangun di tempat yang sama dengan JPO. Faktanya, sekarang makin jauh kan dari JPO," tutur Mario.

Kendati demikian, pejalan kaki lainnya bernama Ariana Indrawati (35) mengungkapkan, pelican crossing memudahkan para pejalan kaki yang akan menuju mal Grand Indonesia.

Selain itu, keberadaan pelican crossing juga efektif untuk mengurangi rasa capek saat naik ke JPO.

"Saya kan dari Halte Tosari mau ke GI (Grand Indonesia) jadi lebih dekat. Enggak capek juga kan, enggak harus naik turun, cuma tinggal jalan lurus saja dari halte," kata Ariana.

Ia terkadang merasa takut untuk melintas di pelican crossing itu lantaran arus lalu lintas sekitar yang cukup ramai. Oleh karena itu, ia mengapresiasi keberadaan petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang memang ditempatkan di sana untuk membantu penyeberang jalan.

Dari pengamatan Kompas.com, ada dua petugas Dishub DKI yang berjaga di lokasi untuk membantu pengamanan para pejalan kaki saat melintas.

"Kadang saya masih ngeri kalau mau menyeberang, kan mobil sama motor di sini ramai banget. Belum lagi ada (bus) transjakarta juga yang lewat. Untung saja ada petugas yang bantuin," kata Ariana.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh pejalan kaki lainnya bernama Lilis Suryani. Ia mengaku lebih suka menggunakan pelican crossing dibandingkan JPO karena bisa menghemat waktu dan tenaga.

Kala menggunakan JPO, para pejalan kaki terkadang harus antre terlebih dahulu untuk turun dari JPO.

"Kalau lewat sini (pelican crossing), saya bisa cepat jalannya. Kalau lewat jembatan yang dulu, kan kadang harus antre dulu tuh dengan yang lain. Mau nyalip juga tempatnya cuma muat untuk dua orang," kata Lilis.

Baca juga: JPO Tosari Dibongkar, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya...

"Sedangkan kalau lewat sini (pelican crossing), saya hanya perlu tapping keluar, tunggu 20 detik kalau lagi lampunya merah, dan menyeberang langsung. Cocok nih buat saya yang suka buru-buru sampai kantor. Kantor saya kan di GI (Grand Indonesia)," lanjut dia.

Belum lama ini, JPO Tosari yang terhubung dengan Halte Transjakarta Tosari dibongkar dan diganti dengan pelican crossing.

Kepala Seksi Pemeliharaan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hans Mahendra mengatakan, proses pembongkaran JPO ditargetkan selesai sebelum pergantian tahun 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com