Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Waktu Sebulan utuk Mengangkut Sampah dari Kali Pisang Batu

Kompas.com - 08/01/2019, 10:34 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sampah masih memenuhi Kali Pisang Batu di Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Sampah rumah tangga seperti plastik, botol, bahkan kasur bertebaran di permukaan kali itu.

Air kali tampak hitam pekat serta berbau tak sedap. Sampah-sampah itu memenuhi permukaan kali sepanjang sekitar 1,5 kilometer.

Dua alat berat dan puluhan truk telah dikerahkan untuk mengangkut sampah tersebut sejak Sabtu (5/1/2019) lalu.

Kepala Desa Pahlawan Setia Zainal Abidin mengatakan, dua alat berat itu masih kurang untuk mempercepat proses pengangkutan sampah.

Baca juga: 3 Hari, Sudah 700 Ton Sampah Diangkut dari Kali Pisang Batu Bekasi

"Alatnya kurang juga, ini juga enggak maksimal, kami maunya yang amphibi yang bisa jalan di air jadi bisa maksimal pengangkutannya," kata Zainal, Senin kemarin.

Menurut Zainal, dengan hanya dua alat berat, pengangkutan sampah itu butuh waktu sebulan.

"Ini kalau kami lihat dari tumpukan sampah begini, enggak cukup seminggu atau dua minggu, kemungkinan sebulan bisa," kata Zainal.

Dia mengemukakan, jika jumlah alat berat ditambah dengan dikombinasi alat berat amphibi, proses pengangkutan sampah bisa lebih cepat.

700 ton dalam 3 hari

Sejak mulai diangkut Sabtu lalu, sampah yang telah terangkut sudah sekitar 100 truk. Zainal menjelaskan, satu truk berkapasitas tujuh ton sampah. Dengan demikian, sekitar 700 ton sampah sudah terangkut dalam tiga hari terakhir.

"Dari Sabtu kemarin mungkin sekitar 100 truk ada sudah mengangkut sampah. Sampah ini ada setelah normalisasi Desember lalu. Jadi saat normalisasi, lumpur dikeruk baru ada sampah kiriman ini," ujar Zainal.

Baca juga: Lautan Sampah di Kali Pisang Batu Bersumber dari Kota Bekasi

Jumlah tersebut masih akan terus bertambah. Senin siang kemarin, lautan sampah masih terlihat walaupun sampah sudah dikeruk selama tiga hari.

Sampah dari Kota Bekasi

Kabid Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Dodi mengatakan, lautan sampah tersebut diduga berasal dari aliran kali di Kota Bekasi yang sedang dinormalisasi. Warga yang ditinggal di bantaran kali juga diduga telah membuang sampah ke kali.

"Itu kan sebagian limpasan dari Kota Bekasi karena di kota sedang ada normalisasi kali jadi terdorong ke kali kita semua. Jadi indikasi awal sebagian dari sana kota dan juga masyarakat yang pada buang di kali," ujar Dodi.

Zainal mengakui sampah di Kali Pisang Batu juga berasal dari warga sekitar kali. Namun menurut pengamatan dia, sebagian besar sampah berasal dari aliran Kali Bekasi di Kota Bekasi.

"Jadi memang kalau melihat dari kasat mata (sampah) ini tentu bukan hanya dari masyarakat kabupaten saja. Karena hulunya ada di Kota Bekasi dan hilirnya ada di Kabupaten Bekasi. Sampah sebanyak ini enggak mungkin dari warga kami doang," ujar Zainal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com