Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pelican Crossing Bagus Sebenarnya, Hanya Pengendaranya yang Masih Nyelonong"

Kompas.com - 08/01/2019, 16:05 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Belum semua pengendara yang melintas di Jalan Margonda Raya memiliki kesadaran untuk mematuhi rambu pada pelican crossing di jalan tersebut.

Sejumlah pengendara motor maupun mobil ada yang nyelonong meski lampu pada traffic light pelican crossing Jalan Margonda menyala merah yang menandakan para pengendara harus berhenti dan mempersilakan pejalan kaki menyeberang.

Salah satu pengendara motor, Artur, mengakui bahwa ia belum sadar akan adanya pelican crossing di Margonda.

“Ini (pelican crossing) bagus sebenarnya, hanya saja kurang kesadaran si para pengendara saja. Sudah tahu lampunya merah, masih saja laju terus,” ucap Artur di Jalan Margonda, Selasa (8/1/2019).

Baca juga: Dishub Depok Minta Pengendara Tak Menyelonong Saat Pejalan Kaki Lewat Pelican Crossing

Dengan adanya pelican crossing, menurut Artur, pejalan kaki harusnya didahulukan sehingga mereka tidak khawatir dan takut ketika menyeberang jalan.

“Harusnya pejalan kaki didahulukan apalagi yang menyeberang banyak anak sekolah dan lansia ya,” ujar Artur.

Sementara itu, Gunawan, pengendara yang lain, mengatakan, adanya pelican crossing  ini justru menimbulkan kemacetan.

“Pas ada pelican crossing ini menurut saya jadi macet ya, nungguin orang pada jalan begitu. Jadi agak menghambat perjalanan,” ucap Gunawan.

Volume suara dari tiang rambu yang kecil serta ketidaktahuan pengendara akan adanya pelican crossing ini, menurut dia, membuat pengendara nyelonong tanpa memperhatikan traffic light (rambu).

“Suaranya kecil jadi mungkin enggak kedengaran. Terus pelican crossing-nya juga sering kali enggak diperhatikan warga si,” ucap Gunawan.

Kemudian, Rina, pejalan kaki yang melintas, menilai bahwa jembatan penyeberangan orang (JPO) lebih efisien dibandingkan pelican crossing.

Baca juga: Pelican Crossing di Jalan Margonda Dijaga Petugas pada Jam Sibuk

Ia juga menilai, pelican crossing tersebut menghambat arus lalu lintas. "Kalau pejalan kaki ada di JPO jadinya kan para pengendara enggak terganggu juga,” ucap Rina.

Pantau Kompas.com, sejumlah pengendara motor maupun mobil terus melaju meski traffic light pelican crossing berwarna merah yang menandakan para pengendara harus berhenti.

Para pejalan kaki pun tampak berhati-hati melewati pelican crossing tersebut.

Meski menyeberang lewat pelican crossing, para pejalan kaki tetap mengarahkan tangan ke pengendara sebagai tanda agar mereka tidak melintas dulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com