Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Ojek "Online" Tuntut Pemerintah Segera Terbitkan Payung Hukum

Kompas.com - 15/01/2019, 14:56 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa pengemudi ojek online yang melakukan aksi damai di Taman Aspirasi, Monas pada Selasa (15/1/2019) menuntut Presiden Joko Widodo merampungkan payung hukum untuk ojek online secepatnya.

Koordinator aksi damai 151 yang akrab disapa Bang Maung mengatakan, Presiden telah menjanjikan akan segera membuat payung hukum untuk ojek online dan direncanakan rampung pada Maret 2019.

"Kita akan terus kawal regulasi yang sedang dibuat oleh pihak kementerian perhubungan. Kita enggak mau dibodohi terus. Kita minta diselesaikan secepatnya, jangan sampai Maret," kata Maung setelah menyampaikan orasi di Taman Aspirasi, Selasa.

Baca juga: Peserta Aksi Damai 151 Sweeping Pengemudi Ojek Online, Minta Lepas Atribut

Maung menambahkan, massa juga menuntut pihak aplikator untuk menetapkan tarif baru yang lebih manusiawi. Ia menilai tarif yang digunakaan saat ini tidak memihak para pengemudi ojek online.

"Kita membangun perusahaan mereka sampai sebesar ini, kita ribut dengan ojek pangkalan (opang). Tapi saat ini, aplikator masih memperlakukan kita seperti budak," ujar Maung.

"Kita menuntut mereka memberikan janji-janji yang diberikan kepada kita. Tarif yang manusiawi dan status mitra yang jelas. Jangan jadikan kita sebagai budak saja," lanjut dja.

Pantauan Kompas.com, massa aksi damai 151 melakukan long march dari kawasan IRTI pada pukul 12.00 WIB. Mereka berputar melewati depan gedung Balai Kota, kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat dan berakhir di Taman Aspirasi pada pukul 12.30 WIB.

Maung baru tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB. Ia langsung memimpin orasi menggunakan mobil komando di hadapan massa aksi damai tersebut. Selanjutnya, para peserta aksi bergantian menyampaikan orasi di atas mobil komando.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com