JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar pedagang kali lima (PKL) di Tanah Abang, Jakarta Pusat, menerima bahwa tak semua PKL di kawasan itu bisa ditampung di skybridge atau jembatan penyeberangan multiguna (JPM).
"Ketika itu dibuat kan ada kesepakatan jumlahnya. Dan kesepakatan itu bersama dengan Ombudsman. Ya itu yang harus dihargai," kata Anies ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (17/1/2019).
Anies mengakui tempat yang ada memang tidak mampu menampung semua PKL. Hanya 446 dari 650 pedagang yang bisa ditampung di skybridge.
Baca juga: Kasatpol PP Sebut Anggotanya Tak Bentrokan di Tanah Abang, tetapi...
"Selalu ada yang merasa kurang, ya memang tempatnya akan terus kurang, selalu," ujar Anies.
Menurut Anies, kesepakatan yang sudah ada harus dihargai. Jika tidak, itu akan memunculkan masalah baru.
Anies enggan menyimpulkan apakah kondisi itu yang memicu bentrok saat penertiban PKL di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis pagi tadi. Ia juga tak mau menjawab kapan skybridge itu akan diresmikan.
"Nanti tunggu persoalan ini tenang dulu. Ini kan mendadak muncul persoalan ini. Jadi saat ini saya ingin suasana dibuat kondusif, lebih tenang, nanti baru kita bicara peresmian," kata Anies.
Bentrokan terjadi di kawasan Tanah Abang, Kamis pagi, saat sejumlah petugas Satpol PP menertibkan sejumlah PKL. Bentrokan terjadi antara PKL yang berjualan di bawah skybridge dengan petugas Satpol PP.
Baca juga: Kesaksian Pedagang yang Ketakutan Saat Bentrokan di Tanah Abang
PKL melempari petugas dengan batu dan besi sehingga menyebabkan kerusakan pada kaca spion salah satu mobil petugas Satpol PP. Tidak ada korban jiwa dan luka-luka dalam bentrokan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.