Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bongkar Pengedar yang Kemas Narkoba di Bungkus Teri Medan

Kompas.com - 18/01/2019, 19:58 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian menangkap 11 pengedar narkoba jaringan Banjarmasin-Jakarta pada periode Desember 2018 hingga Januari 2019.

Dari tangan para pelaku, diamankan 6,5 kilogram sabu-sabu, 40.000 butir ekstasi, 20.000 narkoba jenis Yaba, dan 15 gram ganja.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, seluruh narkoba tersebut dibungkus di dalam sejumlah bungkus makanan berlabel teri medan dan abon lele.

Baca juga: Tas Berisi Narkoba Ditemukan di Rak KRL Bogor-Jakarta Kota

"Di apartemen kami dapatkan barang bukti abonnya, abon lele ini khas dari Riau tapi sama tersangka diganti dalamnya dengan sabu. Sama juga dengan bungkus teri medan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/1/2019).

Pengungkapan kasus tersebut berawal saat petugas mendapat laporan adanya peredaran narkoba di daerah Depok.

Setelah melakukan penyelidikan, petugas menangkap seorang tersangka berinisial HAR di sekitar Tapos, Depok, Kamis (13/12/2018).

Setelah dilakukan pengembangan, petugas kembali menangkap tersangka FIR dan AH di Cibinong, Kabupaten Bogor, pada hari yang sama.

Dari penangkapan tiga tersangka, petugas kembali menangkap tiga tersangka lainnya berinisial GZ, NR, dan AR di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).

Di apartemen tersebut ditemukan sejumlah koper berisi sabu-sabu, ekstasi, dan ganja. Barang-barang itu dibungkus menggunakan bungkus makanan berlebel teri medan dan abon lele.

Setelah melakukan pengembangan, polisi kembali menangkap lima tersangka berinsial AW, ZN, TON, FM, dan YAH.

Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, dari keterangan sementara, tersangka GZ mendapatkan barang tersebut dari tersangka MG yang sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Baca juga: Darah Positif Narkoba, Kapolres Empat Lawang Diduga Sudah Lama Jadi Pecandu

GZ kemudian merekrut beberapa orang lainnya untuk mengedarkan narkoba. GZ mengambil narkoba di kamar hotel yang sengaja disewa MG. GZ mengaku bekerja mengedarkan narkoba sejak Juni 2018.

Petugas juga masih mencari tersangka berinisial HONG yang juga terlibat dalam peredaran narkoba jaringan tersebut. Tersangka HONG yang menghubungkan GZ dengan MG.

"Jadi GZ dihubungi sama HONG apa mau kerja. Setelah mau, ada yang menghubungi GZ, namanya MG. HONG dapat keuntungan dari penjualan GZ itu 30 persen. Mereka mainnya di Pasar Jakarta," ujar Calvin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com