JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang musiman pernak-pernik Imlek di Jalan Pecinan Raya, Glodok, Jakarta Barat mulai marak sepekan jelang perayaan Imlek yang jatuh pada Selasa (5/2/2019).
Seorang pedagang, Wawa mengatakan, harga jual barang dagangannya kali ini lebih mahal dibandingkan Imlek tahun lalu.
"Dulu kami kasih harga tinggi enggak ada yang ngeluh, makanya kami naikkan. Kami juga enggak di bawah standar, makanya kami berani naikkin harga tinggi," kata Wawa, Selasa (29/1/2019).
Baca juga: Mengenal Poon Choi, Makanan Tradisional Kanton yang Keluar Saat Imlek
Adapun barang yang dijualnya yaitu tempelan gambar shio babi, gantungan khas corak China, lampion, dan angpao.
Ada pula pohon Mehwa yang dirangkainya sendiri dan menaruh harga lebih tinggi dari tahun lalu.
"Kalau dulu Rp 50.000 pohon Mehwa ukuran kecil (30 sentimeter) dapat, sekarang bunganya sudah mahal. Jadi dijual Rp 75.000," katanya.
Ia bersama suami merangkai pohon Mehwa dengan warna merah dan merah muda.
Adapun ukuran dan harga beragam mulai 30 sentimeter dijual Rp 75.000 hingga 1,5 meter yang dijual Rp 900.000.
Baca juga: Jelang Imlek, Pedagang Musiman Mulai Menjamur di Kawasan Glodok
Pedagang lainnya, Anton, mengaku berdagang di kawasan tersebut sejak 1 Januari dan akan berakhir pada 4 Febuari atau tepat sehari sebelum Imlek.
Ia juga berjualan pernak-pernik serupa.
Meski menaikkan harga jual barang dagangan, menurut dia, terjadi penurunan pendapatan dibanding tahun lalu.
Baca juga: Yu Sheng, Tradisi Imlek dari Singapura yang Menyebar ke Indonesia
"Tahun kemarin masih dapat Rp 10 juta per hari, kalau tahun ini seminggu bisa dapat Rp 10 (juta) sudah bagus. Tahun kemarin malah bisa lebih dari Rp 10 juta, mungkin kalau tahun ini pengaruh ada pemilu juga," kata Anton.
Meski demikian, Anton tetap menyesuaikan harga jual dengan pedagang lainnya. Sebab, ia telah memiliki pelanggan hingga luar kota, seperti Palembang dan Bandung.
"Sudah punya pelanggan, kalau mereka enggak keluarganya atau siapanya ke sini, paling mereka sebut kita tinggal kirim (pesananya)," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.