Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Selatan Stasiun Cisauk Ditutup Mulai 1 Februari

Kompas.com - 31/01/2019, 07:53 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - VP Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, setelah fasilitas di gedung baru di Stasiun Cisauk, Tangerang Selatan, resmi beroperasi pada 1 Februari, akses lewat pintu selatan yang berada di bangunan lama akan ditutup.

Eva mengatakan, akses menuju peron untuk seluruh penumpang akan diarahkan ke gedung baru.

"Mulai 1 Februari, Stasiun Cisauk hanya melayani masuk dan keluar stasiun melalui bangunan baru," ujar Eva, Kamis (31/1/2019).

Baca juga: Beroperasi 1 Februari, Begini Kemegahan Stasiun Cisauk

Ia menambahkan, di gedung yang baru telah disiapkan sembilan gate elektronik serta dua loket tiket.

Penutupan pintu selatan selain karena adanya akses baru, pintu tersebut masuk ke dalam kawasan transit oriented development (TOD). Di kawasan tersebut akan dibangun fasilitas apartemen hingga pusat bisnis.

Eva menilai, tidak akan ada dampak negatif yang ditimbulkan dari penutupan akses di pintu selatan. Penumpang hanya perlu terbiasa dengan akses baru yang telah disediakan.

"Setiap perubahan pasti akan menimbulkan ketidaknyamanan. Tapi kalau dibiasakan ya terbiasa lagi. Itu juga kan dua arah jalan (masuk), jadi kalau dia naik kendaraan tinggal bergeser saja ke pintu masuk di sisi yang baru," ujar Eva.

Pembangunan fasilitas di Stasiun Cisauk dilakukan oleh PT Sinar Mas sejak akhir 2017.

Fasilitas penunjang yang kini tersedia antara lain eskalator, lift untuk ibu hamil dan kaum difabel, seta manula. Selain itu ada lahan parkir yang luas. Di stasiun tersebut juga dibangun skywalk yang menghubungkan Stasiun Cisauk dengan Terminal Intermoda BSD.

Setiap hari Stasiun Cisauk melayani 5.500 penumpang dengan 132 perjalanan KRL menuju Parung Panjang, Maja, Rangkasbitung dan Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com