BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bekasi, Sopandi Budiman mengatakan, Kota Bekasi menganggarkan subsidi Rp 5 miliar untuk menutup biaya operasional bus transpatriot dalam setahun. Jumlah itu diharapkan bisa membantu biaya operasional transpatriot hingga akhir tahun 2019.
"Subsidi ini supaya bisa membantu memperlancar operasional bus transpatriot. Namun, kami ingin ke depan pengelola bus harus didorong agar dapat mandiri," kata Sopandi, Rabu (6/2/2019).
Ia menjelaskan, jumlah dana yang dianggarkan itu berdasarkan perhitungan pendapatan transpatriot yang belum cukup untuk menutupi biaya operasional. Saat ini rata-rata biaya transpatriot berkisar Rp 350 ribu per bus dalam satu hari untuk satu kali perjalanan.
Baca juga: Pendapatan Bus Transpatriot Bekasi Masih Jauh di Bawah Biaya Operasional
Jumlah bus transpatriot saat ini hanya sembilan unit. Dalam sehari, satu bus dapat beroperasi sebanyak enam rit.
Rata-rata satu hari biaya operasional transpatriot Rp 18,9 juta atau Rp 6,8 miliar per tahun. Sementara pendapatan bus transpatriot berdasarkan data dari Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) yang merupakan BUMD pengelola bus hanya sekitar Rp 3 juta sehari atau 1,08 miliar per tahun.
Pendapatan itu didapatkan dari hasil penjualan tiket transpatriot yang dijual seharga Rp 4.000 per tiket. Jumlah pendapatan transpatriot itu dinilai masih minim mengingat jumlah penumpang masih sedikit.
Dengan demikian untuk menutup biaya operasional dibutuhkan subsidi sebesar Rp 5 miliar.
Penumpang transpatriot saat ini berkisar antara 15 hingga 20 orang per bus sekali perjalanan. Sementara target PDMP untuk bisa memenuhi biaya operasional diharuskan rata-rata jumlah penumpang 60 orang per bus dalam satu kali perjalanan.
Untuk menutupi biaya operasional, Pemkot Bekasi juga akan membuka peluang kepada pihak swasta untuk memasang iklan di badan bus transpatriot.
Hal itu akan diurus dan diserahkan kepada PDMP selaku pengelola transpatriot. Saat ini rencana itu masih dalam perumusan peraturan disertai pematangan inovasi bisnis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.