Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kejar D, Buron yang Jual Motor Rp 3 Juta ke Adi Saputra

Kompas.com - 11/02/2019, 21:06 WIB
Tatang Guritno,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alexander Yurikho mengatakan, pihaknya masih memburu tersangka D yang menjual motornya kepada Adi Saputra. 

Adi merupakan pria yang viral karena membanting motor saat ditilang di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu. 

"Masih kami buru untuk tersangka D," ujar Alexander saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/2/2019). 

Baca juga: Polisi Batal Periksa Kejiwaan Adi Saputra, Pengendara yang Banting Motor Saat Ditilang

Selain karena kasus penipuan dan penggelapan, pengejaran D juga untuk melihat kemungkinan persekongkolan dengan Adi.

Sebab, D diketahui menjual motor Scoopy kepada Adi dari hasil penipuan.

"Kami masih dalami kemungkinan tersebut. Semoga segera membuahkan hasil," katanya.

Baca juga: Bripka Oky, Sosok Polisi Sabar di Balik Video Viral Pemuda Banting Motor

Adi dicurigai melakukan pemalsuan karena nomor STNK dan pelat nomor berbeda dengan aslinya.

"Pelat nomor diganti tersangka A setelah mendapatkan motor dari transaksi di Facebook. Pelat nomor ia dapatkan dari kawannya lagi," ujar Alex.

Adi terancam kurungan penjara paling lama enam tahun.

Baca juga: Pria yang Banting Motor karena Ditilang Jalani Tes Kejiwaan Hari Ini

"Tersangka terancam kena hukuman maksimal dari Pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan dengan maksimal hukuman enam tahun penjara," katanya. 

Motor tersebut seharusnya dimiliki seseorang bernama Nur Ichsan. Namun, dia ditipu D yang kini masih buron. 

Ichsan menggadaikan motornya untuk mendapatkan uang Rp 6.000.000 dari D.

Baca juga: Kasus Pemuda Ngamuk karena Ditilang, Ini Analisa Psikolog

Namun, setelah Ichsan membayar lunas utangnya, D menghilang dengan membawa motor tersebut.

Motor tersebut akhirnya dibeli Adi dengan harga Rp 3.000.000 tanpa dilengkapi BPKB. 

"Motor tersebut juga belum bayar pajak tahunan sejak tahun 2017," ujar Alex. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com