Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sekitar TPA Burangkeng Bekasi Keluhkan Ketiadaan Fasilitas Kesehatan

Kompas.com - 14/02/2019, 16:36 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Desa Burangkeng Nemin mengatakan, belum ada fasilitas kesehatan yang memadai di Desa Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi yang letaknya berdampingan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng.

Menurut Nemin, ketersediaan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas sangat penting, mengingat warga yang tinggal di sekitar TPA terdampak langsung sampah dari TPA.

Saat ini, baru ada satu Puskesmas di Kecamatan Setu dan jaraknya jauh dari Desa Burangkeng.

Baca juga: Sampah Menggunung Setinggi 20 Meter, TPA Burangkeng Bekasi Overload

"Yang terdampak langsung dan sakit itu sih belum ada ya, cuma Puskesmas itu penting lah. Memang kalau kami lihat, selama ini beda sekali dengan Bantar Gebang. Jalan amburadul, uang bau tidak ada, sarana prasarana kesehatan enggak ada perhatian," kata Nemin saat ditemui di kantornya, Kamis (14/2/2019).

Dia menjelaskan, seharusnya Desa Burangkeng menjadi daerah yang diistimewakan oleh Pemkab Bekasi, sebab warganya terdampak langsung sampah dari TPA.

Namun, faktanya selama ini Desa Burangkeng diperlakukan sama seperti desa lainnya.

"Disamakan dengan warga biasa. Satu desa bantuan provinsi Rp 128 juta, dari Pemkab Rp 2 miliar. Harusnya Pemkab wajib istimewakan warga saya. Permasalahan sampah itu penting, kalau warga saya marah gimana, bisa ditutup itu TPA, sampah semua ini satu kabupaten," ujar Nemin.

Baca juga: Warga Sekitar TPA Burangkeng Bekasi Minta Penataan Lingkungan hingga Uang Bau

Nemin menambahkan, setidaknya ada sekitar 500 keluarga di Desa Burangkeng yang harus mendapat perhatian khusus Pemkab Bekasi karena tinggal berdampingan langsung dengan TPA.

"Warga yang penting jalan, jembatan dan itu kebutuhan TPA juga. Lalu itu masalah kompensasi. Ini tinggal kemauan Pemda saja. UU 28 Tahun 1998 itu kan dibolehkan bagi warga terkena dampak sampah dapat diberikan kompensasi. Bisa uang dan infrastruktur. Makannya Pemkab menyalahi UU itu," tutur Nemin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com