Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Sebut 2 Cawagub DKI yang Diumumkan PKS Bisa Berubah

Kompas.com - 14/02/2019, 20:44 WIB
Nursita Sari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, dua nama calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta yang telah diumumkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih bisa berubah.

Dua nama yang dimaksud yakni kader PKS Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.

"Itu kan (pengumuman) sepihak. Mana ada begitu mekanismenya," ujar Taufik saat dihubungi, Kamis (14/2/2019).

Baca juga: Tim Fit and Proper Test Sebut 2 Cawagub DKI Miliki Kelemahan

Taufik menyampaikan, mekanisme yang benar yakni Gerindra dan PKS harus merembukkan hasil uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) tiga kandidat cawagub terlebih dahulu.

Kedua partai tidak bisa menerima mentah-mentah penilaian tim panelis fit and proper test.

Sebab, dari tiga nama kandidat yang mengikuti fit and proper test, ada yang direkomendasikan menjadi cawagub, ada yang dipertimbangkan, dan ada yang tidak direkomendasikan.

"Apakah yang dipertimbangkan itu mesti kami masukin (dipilih menjadi cawagub) atau enggak, itu mesti didiskusikan," kata Taufik.

Menurut Taufik, Gerindra dan PKS akan bertemu pada Sabtu (16/2/2019) sore untuk membahas hasil fit and proper test itu.

Dia belum bisa memastikan pertemuan itu akan langsung menghasilkan dua nama cawagub DKI pengganti Sandiaga Uno.

"Tergantung nanti hasilnya apa. Kalau sepakat (dua nama cawagub), ayo. Kalau enggak sepakat, misalnya cuma satu (nama) sepakatnya, ya nyari satu lagi. Bisa kayak begitu kan," ucap Taufik.

DPW PKS DKI Jakarta mengumumkan nama Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu sebagai cawagub DKI Jakarta pada Senin (11/2/2019) sore.

Dua nama itu disebut telah disepakati oleh PKS dan Gerindra untuk diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Anies Tunggu Surat Rekomendasi Cawagub DKI dari Gerindra-PKS

Namun, PKS kemudian mengklarifikasi bahwa dua nama cawagub itu belum final. Keputusan akhir soal dua nama cawagub itu masih akan dibahas bersama Gerindra.

Setelah final, dua nama cawagub akan diserahkan kepada Anies. Anies kemudian akan mengusulkan dua nama itu kepada DPRD DKI Jakarta.

DPRD DKI nantinya memilih wagub baru pendamping Anies melalui mekanisme pemungutan suara (voting) anggota Dewan dalam rapat paripurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com