Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teguran Sekuriti ke Ojek Online Picu Kerumunan di Depan Mal Kokas

Kompas.com - 15/02/2019, 15:27 WIB
Tatang Guritno,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pagi tadi, kurang lebih 70 pengendara ojek online berkerumun di depan mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. 

Berkumpulnya para pengendara dipicu kesalahpahaman antara sekuriti mal Kokas dengan salah satu pengendara ojek online.

Baca juga: Kerumunan Ojek Online di Depan Mal Kota Kasablanka, Ini Penjelasan Polisi

Menurut keterangan salah satu saksi kepada polisi, kesalahpahaman bermula dari pihak sekuriti yang menegur pengendara agar tidak masuk ke area mal.

"Kesalahpahaman dipicu dari salah seorang pengendara ojol yang diminta memindahkan kendaraannya keluar area mal Kokas oleh sekuriti," terang Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Suharyono melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (15/2/2019).

Setelah diperingatkan beberapa kali, pengendara ojek online justru semakin masuk ke wilayah mal Kokas dan tidak mengikuti arahan sekuriti. Kemudian terjadi cekcok di antara keduanya.

Melihat cekcok tersebut, sekuriti lain kemudian melerai keduanya. Namun 15 menit berselang, kurang lebih 70 pengendara ojek online lain mendatangi mal Kokas karena mendapat info dari grup WhatsApp.

Baca juga: Go-Jek Tunggu Finalisasi Permenhub Soal Pengaturan Tarif Ojek Online

Saat ini, kedua belah pihak sudah sepakat berdamai. Selain dihadiri kedua pihak yang terlibat cekcok, mediasi juga disaksikan oleh pihak kepolisian dan perwakilan komunitas ojek online.

"Kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan dengan syarat pihak sekuriti ke depan dapat menegur dengan cara baik-baik, dan pihak ojol mematuhi rambu lalu lintas serta peraturan mal Kokas," kata Suharyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com