"Kemarin GBK untuk musik atau seni bermasalah dengan rumput. Nah kami antisipasi dengan konsep desainnya ada beberapa altenatif, apakah grass-nya bisa movable. Jadi bisa dimasukin basement, atapnya juga movable," kata Iwan.
Selain rumput yang bisa dipindahkan, atap stadion juga dirancang bisa dibuka-tutup.
Di depan stadion, bakal ada plaza multifungsi yang memuat layar besar.
Baca juga: Ada Usulan, Stadion BMW Diberi Nama MH Thamrin
Layar berkapasitas besar tak hanya ada di dalam, namun juga di plaza. Plaza juga bisa dijadikan tempat salat.
Akses tiket dan penonton juga akan diatur sedemikian rupa sehingga tak akan ada penumpukan maupun calo.
"Jadi kami punya aplikasi nantinya sistem analisis di perencanaan kami bisa menganalisa pergerakan suporter sehingga bisa termitigasi, mengantisipasi potensi bentrok saat high match," ujar Iwan.
Sistem ticketing dan akses masuk yang terintegrasi diyakini juga bakal memberantas budaya percaloan.
"Jadi nanti istilahnya tumpukan antrean orang beli tiket lagi atau calo lah sebisa mungkin kami redam. Sehingga di lapangan tidak ada lagi antrean dan keluhan dari masyarakat," ujar Iwan.
Stadion BMW diyakini bakal jadi pusat perekonomian baru dengan terhubungnya berbagai moda transportasi, mulai dari LRT, MRT, dan Transjakarta.
"Ada malnya, hotel, kantor, jadi menjadi satu kesatuan kawasan pengembangan terpadu," ujar Iwan.
Baca juga: Disiapkan Jadi Kawasan Terpadu, Stadion BMW Bakal Ada Mal, Hotel, hingga Kantor
Moda raya terpadu (MRT) fase II yang awalnya direncanakan sampai di Kampung Bandan, kini diusulkan agar melewati Ancol dan berakhir di Taman BMW.
Taman BMW yang dulunya dinaungi sekitar 4.444 keluarga, kini hanya menyisakan 533 keluarga.
Warga Kampung Bayam yang bermukim secara ilegal digusur sejak 2008 untuk pembangunan taman.
Mereka yang tersisa, kini akan dirangkul untuk sama-sama mengelola stadion.
Iwan mengatakan, ada sebagian dari 26 hektare yang tidak akan dibangun untuk warga.
Kehadiran stadion diharapkan bisa membangkitkan perekonomian warga sekitar.
"Itu jelas instruksi Pak Gubernur bahwa jangan lupakan masyarakat Kampung Bayam yang ada di situ. Dasar pemikiran kami adalah kegiatan kemasyarakatan akan kami akomodir, seperti urban farming," kata Iwan.
Baca juga: Stadion BMW Bakal Lebih Besar dari Stadion GBK
Selain itu, Iwan juga mengungkapkan adanya penataan kampung warga.
"Adapun relokasi di situ, minggu depan kami mulai koordinasi dengan Pemda DKI. Minggu kemarin hari Senin dari Asisten Perekonomian DKI sudah mengarahkan kami supaya mulai memikirkan itu, jadi bagaimana solusinya," ujar Iwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.