Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pengemudi Ojek Online dan Tukang Cakwe Bermimpi Jadi Wakil Rakyat

Kompas.com - 13/03/2019, 12:28 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Dia menyosialisasikan program dan visi-misinya kepada penumpang dan sesama rekan ojek online

"Paling saya modal baru stiker doang, kalau kampanye dari mulut ke mulut, saya ketemu langsung, atau pas ada pertemuan sama temen-temen ojol (ojek online) saya datang, ngopi bareng sambil sosialisasi, gitu aja setiap kampanye," ujar Yusuf.

Jika terpilih, dia berjanji akan menjadi wakil rakyat yang responsif, aspiratif, humanis, dan mandiri.

"Tapi yang pasti saya juga ingin fokus mewakili aspirasi rekan-rekan ojol, contoh saya pengen mendorong pemerintah bangun selter buat pengemudi ojol supaya lebih rapi, sama tentunya aspirasi lain buat kesejahteraan teman-teman ojol," ujar Yusuf.

Nur Wahid, tukang cakwe

Nur Wahid (47) merupakan pedagang cakwe di Bekasi. Dia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Bekasi periode 2019-2024 dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan (Dapil) III, Rawalumbu, Mustikajaya, dan Bantargebang.

Nur merintis usaha jualan cakwe sejak 1994 yang diawali dengan berdagang keliling. Kini, Nur sudah memiliki pegawai dan 12 gerobak cakwe yang tersebar di Cakung dan Kota Bekasi.

Karena merasa sudah memiliki penghasilan cukup, Nur pun bertekad mewujudkan cita-citanya sejak kecil, yakni terjun ke dunia politik.

Sadar menjadi caleg butuh dana besar, Nur telah menyiapkan anggaran kampanyenya sejak 2014. Dia menyiapkan dana sekitar Rp 250 juta untuk kebutuhan kampanyenya.

"Saya dari 2014 sudah kuat buat maju cuma saya ini baru terjun ke politik. Jadinya saya tahan maju di 2019 saja. Modal saya sekitar Rp 250 juta buat caleg ini, itu buat APK (alat peraga kampanye) dan sosialisasi," kata Nur pada 5 Maret 2019.

Dana sebesar itu digunakan Nur untuk membuat spanduk, stiker kecil serta sosialisasi kepada masyarakat untuk mencari tahu keluhan warga.

"Saya sering muter sosialisasi, tatap muka aja sama warga. Paling banyak itu ngeluhin jalan, saluran air sama pendidikan," ujar Nur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com