Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Ojek "Online" dan Impian Duduk di Bangku Senayan...

Kompas.com - 09/03/2019, 19:37 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suhandi baru saja memarkirkan kendaraan roda duanya di seputaran Daan Mogot, Jakarta Barat.

Ia lalu menghampiri beberapa rekan sesama ojek online (ojol) yang sedang berkumpul.

Dari tangan ke tangan, pria 40 tahun itu memberikan sebuah pulpen dan selembar stiker bertuliskan "The power of ojek online. Caleg DPR RI 2019 - 2024".

Sembari membagikan stiker dan pulpen, Suhandi menjelaskan maksud, tujuan, serta visi misinya.

Di tengah kontestasi menuju kursi senayan, caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini turut meramaikan.

Baca juga: Bawaslu Temukan Dugaan Pelanggaran Kampanye Caleg PAN Bagikan Biskuit Bayi

Dengan label sebagai perwakilan ojek online, Suhandi yakin dan bertekad akan memperjuangkan hak rekan seprofesinya.

"Saya intinya ingin memperjuangkan dan memperbaiki kesejahteraan hidup ojol. Tujuan saya ada tiga yaitu memperjuangkan tarif, sistem performa yang kadang tak menguntungkan driver, dan rekrutmen yang harus dibatasi," ucap Suhandi, saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (9/3/2019).

Berbekal doa keluarga dan rekan, serta niat memperjuangkan kesejahteraan ojol, bapak 1 anak ini siap bersaing di daerah pemilihan (dapil) Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Sudah 2 bulan terakhir, ia melaksanakan pekerjaannya sembari kampanye.

Kampanye yang dilakukan oleh dirinya pun menyasar rekan-rekan sesama ojol.

"Biasa sambil mengantar penumpang saya juga suka keliling-keliling ke tongkrongan ojol kan banyak saya kampanye, bagi-bagi stiker dan menyampaikan maksud saya," kata dia.

Suhandi merasa senang karena sejauh ini respons yang didapat sangat positif. Rata-rata para ojol mendukung pencalonannya.

Tak hanya ojol, para penumpang yang ditemuinya juga turut menyemangati.

"Semua pada baik ya mendukung saya. Teman-teman mendukung dengan ikut mengampanyekan saya, para penumpang juga selalu memberikan semangat," ujar Suhandi.

Berawal dari ketidaksengajaan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com