JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Silvia Halim mendadak ramai diperbincangkan di media sosial setelah Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada Minggu (24/3/2019) lalu.
Tidak sedikit warganet yang menyejajarkan Silvia dengan tokoh-tokoh perempuan lainnya seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani atau Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Silvia memang bukan sosok main-main dalam pembangunan MRT. Ia merupakan Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta.
Pembangunan proyek yang membentang dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia ada di tangannya.
Baca juga: Kartu MRT Jakarta Bakal Mulai Dijual pada 1 April
Silvia bergabung dengan PT MRT Jakarta sebagai Direktur Konstruksi pada 31 Agustus 2016. Sejak itu, Silvia tercatat sebagai satu-satunya perempuan dalam jajaran direksi.
"Cukup unik, ya, karena dunia saya dunia laki-laki. Saya cuma perempuan kedua sebagai project engineer. Bukan eksistensi, tapi orang suka bertanya apa kamu bisa kerjain ini," ujar Silvia dalam acara yang digelar Kompasiana di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Desember 2018 lalu.
Pengalaman yang dimiliki Silvia di bidang konstruksi memang tidak sembarangan.
Dikutip dari situs resmi MRT Jakarta, lulusan S1 Teknik Sipil Nanyang Technological University itu memiliki pengalaman 12 tahun dalam berkarier di Land Transport Authority (LTA) Singapura.
Segudang pengalaman yang dimiliki Silvia di Singapura tak membuat ia terlena. Ia memilih pulang ke Jakarta untuk bergabung di PT MRT Jakarta dan mewujudkan transportasi umum yang mampu melayani warga Jakarta.
"Hasrat saya yang sebenarnya adalah membangun sesuatu untuk melayani dan dapat berdampak bagi masyarakat. Sungguh, saya merasa puas ketika nanti melihat infrastruktur yang tim dan saya kerjakan itu bermanfaat bagi kehidupan banyak orang," ujar Silvia, dikutip dari Kompas.id.
Segudang pengalaman yang dimiliki Silvia agaknya membuatnya tak memiliki tantangan berarti dalam membangun MRT pertama di Indonesia.
Bagi Silvia, proyek MRT Jakarta adalah sarana untuk belajar sebanyak-banyaknya dari teknologi infrastruktur transportasi umum negara lain, seperti Jepang dan Singapura.
Baca juga: MRT Sasar Pekerja di Sudirman-Thamrin
"Harapannya, Indonesia dapat membangun infrastrukturnya dengan teknologi terbaru secara mandiri tanpa bergantung kepada negara lain,” katanya.
Tugas Silvia memang masih panjang. MRT Jakarta yang baru diresmikan kemarin barulah fase I, masih ada dua fase lain yang masih harus dikejar oleh Silvia dan kawan-kawan.
Namun, cerita Silvia agaknya bisa menjadi inspirasi bahwa siapapun bisa melakukan yang terbaik bagi kota dan Tanah Airnya tanpa memandang jenis kelamin.
Selebihnya mengenai MRT dapat Anda simak dalam VIK MRT yang Mengubah Jakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.