Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Gedung Juang yang Jadi Saksi Warga Bekasi Pertahankan Kemerdekaan

Kompas.com - 26/03/2019, 20:07 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Aroma tak sedap dari kotoran kampret (sejenis kelelawar) tercium dari Gedung Juang Tambun di Jalan Raya Sultan Hasanudin, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (26/3/2019).

Dinding gedung berdebu dan plafon yang bolong semakin menunjukkan bahwa gedung tua itu tak terawat.

Meski demikian, nuansa sejarah masih terasa pada bangunan yang berdinding kokoh tersebut.

Ukiran pada dinding gedung khas bangunan zaman penjajahan Belanda pun menempel kuat pada gedung tersebut.

Saat Kompas.com memasuki gedung tersebut, terasa betul aroma tak sedap dari kotoran kampret disertai suara decitannya.

Baca juga: Gedung Juang Tambun Akan Dijadikan Pusat Kebudayaan Bekasi

Gedung yang memiliki dua lantai ini tampak kosong di tiap ruangannya. Tak ada barang bersejarah yang dipajang di sana.

Di lantai dua, kondisinya tak sebaik lantai satu. Hampir semua ubin di lantai dua dipenuhi kotoran kampret berwarna coklat.

Kondisi Gedung Juang Tambun, Kabupaten Bekasi yang tak terawat dipenuhi kotoran kampret (Sejenis Kelelawar), Plafob bolong dan rusak, Selasa (26/3/2019).KOMPAS.com/ DEAN PAHREVI Kondisi Gedung Juang Tambun, Kabupaten Bekasi yang tak terawat dipenuhi kotoran kampret (Sejenis Kelelawar), Plafob bolong dan rusak, Selasa (26/3/2019).
Atap plafon pun bolong dan tak terawat. Siapa pun tak akan betah berada di lantai dua gedung yang menjadi pusat komando pada tahun 1945 itu.

"Perlu ditambah benda-benda bersejarah, Gedung Juang-nya harus dihidupkan. Untuk menarik minat biar ada hiburan. Penerangan kurang, WC juga kurang," kata Ketua Sanggar Pejuang Lepay Mulyasarma selaku pimpinan komunitas yang merawat gedung tersebut, Selasa.

Menurut Lepay, Gedung Juang sudah beberapa kali direnovasi. Namun, bangunan kembali rusak dan kotor.

"Kotorannya banyak, kita enggak ngerti itu kampret tahun 1995, 1996 belum ada. Dulu pas renovasi (kampret sempat) hilang, jadi pas renovasi, balik lagi. Beberapa plafon rusak, berapa kali mau dipasang (plafon baru) pasti rubuh lagi," ujar Lepay.

Bagi Lepay, sarang kampret di Gedung Juang harus terlebih dahulu dibasmi agar tidak merusak plafon dan meninggalkan kotoran lagi.

Di sekeliling Gedung Juang terdapat sejumlah bangunan lainnya yang dijadikan kantor komunitas atau organisasi.

Yang menarik, ada satu bangunan yang dijadikan Museum Bekasi di sekitar Gedung Juang.

Baca juga: Gedung Juang 45 Jadi Lokasi Pelacuran

Namun, kondisinya amat tidak terawat. Sejumlah bingkai potret sejarah gedung pun dipajang di museum itu tetapi tidak tertata dengan baik.

Bahkan, terdapat ruangan yang tidak bisa dimasuki karena kondisinya yang berantakan.

Kondisi Gedung Juang Tambun, Kabupaten Bekasi yang tak terawat dipenuhi kotoran kampret (Sejenis Kelelawar), Plafob bolong dan rusak, Selasa (26/3/2019).KOMPAS.com/ DEAN PAHREVI Kondisi Gedung Juang Tambun, Kabupaten Bekasi yang tak terawat dipenuhi kotoran kampret (Sejenis Kelelawar), Plafob bolong dan rusak, Selasa (26/3/2019).
Mengenai kondisi gedung yang dibangun pada tahun 1906 itu, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bekasi akan menata dan merapikan kembali Gedung Juang tanpa menghilangkan nilai-nilai sejarahnya.

"Dalam penataanya, saya ingin Gedung Juang ini nantinya terdapat Museum Sejarah Bekasi yang berisi peninggalan peninggalan sejarah Bekasi dari zaman Tarumanegara serta Perpustakaan Digital," kata Eka.

Baca juga: Jokowi: Gedung Joang 45 Kita Pilih sebagai Titik Awal Perjuangan

Rencananya, penataan akan dilakukan pada tahun 2020 dengan menggunakan APBD Kabupaten Bekasi tahun 2020.

"Tahun 2020 kita juga akan bangun beberapa ikon lain untuk Kabupaten Bekasi berupa air mancur tertinggi di Asia Tenggara," ujar Eka.

Diharapkan, penataan Gedung Juang akan terealisasi dengan baik.

Sebab, gedung tersebut menjadi satu-satunya bangunan yang masih kokoh dan penuh nilai sejarah masyarakat Bekasi dalam mempertahankan kemerdekaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com