JAKARTA, KOMPAS.com- Polisi membekuk lima orang anggota komplotan pencuri yang beraksi menggunakan modus ban kempis. Satu orang pelaku lainnya tewas setelah didor polisi karena melawan saat ditangkap.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, komplotan tersebut sudah beraksi berulang kali dan sengaja menjadikan nasabah bank sebagai target operasi mereka.
"Pelaku ini adalah kelompok Palembang-Lampung khusus melakukan pencurian kekerasan nasabah bank, khusus nasabah bank," kata Argo dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Kamis (11/4/2019).
Baca juga: Pengemudi Mobil Tertipu Modus Ban Kempis di Jalan Casablanca, Rp 30 Juta Raib
Argo menuturkan, salah seorang pelaku berinisial B bertugas mengamati para nasabah yang tengah mengambil uang di dalam bank. Sambil berpura-pura menjadi nasabah, ia menentukan nasabah mana yang dijadikan sasaran.
Nasabah yang datang seorang diri dan menggunakan mobil menjadi incaran mereka. Setelah target ditentukan, anggota komplotan lain akan membuntuti target menggunakan sepeda motor.
Pelaku berinisial DH berperan menjadi eksekutor. Ia bertugas menancapkan paku ke ban mobil sebelah kiri belakang target saat mobil berhenti di lampu merah atau terjebak kemacetan.
Dalam waktu 20 menit, ban mobil pun akan bocor. Pelaku lainnya kemudian mengarahkan target untuk menepikan kendaraannya karena bannya bocor. Pada saat inilah pencurian terjadi.
Baca juga: Komplotan Pencuri Modus Kempis Ban Incar Nasabah Bank
Ketika target sibuk memperbaiki ban bocor yang ada di sebelah kiri belakang, pelaku akan membuka pintu atau jendela mobil sebelah kanan dan mengambil uang yang tersimpan dalam mobil.
"Kalau yang bocor sengaja kiri belakang otomatis kan sopir mengganti (ban). Nah, sebelah kanan mobil tidak kelihatan. Jadi dia buka pintu dan mengambil uang," ujar Argo.
Bawa senjata tajam
Argo menyebut, komplotan ini selalu membawa senjata tajam setiap kali beraksi. Senjata tajam itu digunakan untuk melukai korban apabila korban melawan.
Kanit 1 Subdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvino Edward mengatakan, ada beberapa korban yang mengalami luka akibat nekat melawan pelaku.
"Kalau misal korbannya melakukan perlawanan, tergantung situasi, tapi mereka sudah mempersiapkan semuanya. Pengakuannya belum ada yang tewas. Ada yang dilukai pakai pisau tadi," ujar Malvino.
Berdasarkan catatan polisi, kelompok itu sudah beraksi di sejumlah lokasi yaitu Klender, Kelapa Gading, Harapan Indah, dan Pondok Gede. Yang teranyar, komplotan menggasak uang tunai senilai Rp 30.000.000 di Jalan Casablanca.
"Kemarin diambil Rp 30 juta yang rencananya oleh korban mau digunakan untuk DP uang di Senayan mau sewa lapangan olahraga," kata Argo.
Berkaca dari peristiwa itu, Argo meminta masyarakat waspada dan berhati-hati apabila mengambil uang tunai dalam jumlah banyak.
"Masyarakat yang ingin mengambil uang dalam jumlah yang banyak diharap minta pengawalan polisi, itu gratis. Kedua, setelah mengambil uang, jangan sendirian, ada temannya," ucap Argo.