Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Aksi Vandalisme Berkonten Pornografi di Dua Masjid Lebak Bulus

Kompas.com - 19/04/2019, 09:41 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

"Lagi ngapain? 'Kalau berani, sini lu' kata temen saya," kata Rusdi.

Pelaku sempat mengucapkan takbir sebelum akhirnya pergi menggunakan sepeda motornya.

3. Coretan berkonten pornografi

Baik di Masjid Jami' Al-Hikmah dan Masjid Jami' Nurul Falah, pelaku sama-sama mencoret-coret dengan konten pornografi menggunakan pilok berwarna merah.

Di Masjid Jami' Nurul Falah, pelaku mencoret-coret di pintu, tembok, dan tiang di teras masjid. Begitu pula di Masjid Jami' Al-Hikmah.

Pelaku tidak lama dalam beraksi, hanya sekitar dua hingga lima menit lalu langsung pergi meninggalkan masjid.

4. Aksi vandalisme diduga oleh orang yang sama

Berdasarkan keterangan saksi dari kedua masjid tersebut, pelaku aksi vandalisme memiliki ciri-ciri hampir sama.

"Ciri-ciri memakai helm full face merah, jaket hitam, dan celana pendek blue jeans," kata Baihaki, saksi mata di Masjid Al-Hikmah.

Baca juga: Saksi Beberkan Ciri-ciri Pelaku Vandalisme Rumah Ibadah di Lebak Bulus

Sementara itu, Mansur yang merupakan penjaga Masjid Nurul Falah mengatakan, pelaku vandalisme di masjid tersebut memiliki tinggi 170 sentimeter dan menggunakan helm model full face.

"Dia pakai helm ketutup, saya lupa dia pakai jaket atau tidak. Dia cuma bawa pilok," ujar Mansur.

5. Aksi pelaku tertangkap CCTV

Dalam rekaman kamera CCTV yang terpasang di Masjid Jami' Al-Hikmah, pelaku datang seorang diri menggunakan sepeda motornya dan memarkirkan di depan masjid.

Dia pun langsung masuk ke dalam masjid tanpa terburu-buru dan mencoret tembok dan tiang masjid dengan pilok berwarna merah dengan coretan berbau pornografi.

Usai mencoret, aksi pelaku diketahui dalah satu warga yang berada di dalam masjid. Warga terlihat menunjuk-nunjuk sambil menegur pelaku. Namun, pelaku tidak mempedulikan warga tersebut dan keluar dari masjid.

Sementara itu, Kapolsek Cilandak Kompol Kasto Subki mengatakan, pihaknya sudah memeriksa kamera CCTV itu dan hingga kini masih kasus itu masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

"CCTV sudah diperiksa. Terduga satu orang," kata Kasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com