Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPU Jaktim: Kita Diserang-serang, padahal Tidak Ada C1 Dalam Mobil Boks

Kompas.com - 23/04/2019, 07:17 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Komisi Pemilihan Umum Jakarta Timur merasa dirugikan atas viralnya video mobil boks berstriker KPU yang dituding akan mengubah formulir C1 di media sosial.

Ketua KPU Jakarta Timur Wage Wardhana menyatakan, narasi yang beredar di media sosial terkait video itu mencemarkan nama baik KPU Jakarta Timur.

"Tidak ada surat suara, tidak ada berita acara dan lain-lain terkait sarana untuk mengubah suara itu tidak ada, itu murni APK. Jadi ini benar-benar sangat mencemarkan nama baik KPU Jakarta Timur," kata Wage kepada Kompas.com, Senin (22/4/2019).

Walau merasa dirugikan, Wage mengaku belum terpikir membawa masalah tersebut ke ranah hukum. Ia mengatakan, pihaknya masih fokus mengklarifikasi kasus itu.

Baca juga: Viral Mobil Boks Berstiker KPU Diduga Berisi C1 Digerebek, Ini Faktanya...

Namun, ia mengakui bahwa viralnya video tersebut di media sosial sempat mengganggu kinerja KPU Jakarta Timur.

"Yang jelas ini sempat mengganggu kondusivitas KPU Jakarta Timur lah, ini kita diserang-serang lagi, tapi bisa dipastikan di sana tidak ada surat suara," ujar Wage.

Diberitakan sebelumnya, video yang menggambarkan sebuah mobil boks berstiker KPU digrebek sejumlah warga yang dituding berisi formulir C1 yang hendak dimodifikasi tersebar luas di internet, salah satunya lewat aplikasi WhatsApp.

Baca juga: Mobil Boks Berstiker KPU Dituding Berisi C1, Pekerja Percetakan Kesal

"Tertangkap basah, supir dan aparat yg kawal langsung kabur, kejadian di Condet semalam. Lgsg kami amankan barbuk, Panik berusaha mau rubah C1. Kalau mmg hasil QC sdh menang knp masih berusaha CURANG dimana mana?," bunyi keterangan yang menyertai video itu.

Wage mengatakan, mobil itu milik pabrik percetakan bernama Digital Print tempat mobil terparkir dan tidak berisi formulir C1 sebagaimana yang dinarasikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com